Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penyebab Inflasi

steceidea.blogspot.com - Menurut sifatnya, tingkat inflasi di tiap-tiap negara bisa berbeda. Dalam ilmu ekonomi, besarnya tingkat inflasi dapat dibagi dalam 3 kategori, yaitu sebagai berikut.
a. Inflasi Merayap (Creeping Inflation)
Inflasi yang masuk kategori merayap biasanya kurang dari 10% per tahun. Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu relatif lama.
b. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
Inflasi yang masuk kategori menengah adalah inflasi yang cukup besar (biasanya double digit atau triple digit) atau antara 10-30% setahun dan kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek. Harga-harga pada minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan lalu dan seterusnya. Efeknya terhadap perekonomian juga lebih besar daripada inflasi merayap.
c. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)
Jenis inflasi ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat. Inflasi yang masuk kategori tinggi merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Nilai uang merosot dengan sangat tajam sehingga ingin segera ditukarkan dengan barang. Masyarakat sudah tidak lagi punya keinginan untuk memegang atau menyimpan uang. Biasanya keadaan ini timbul akibat adanya perang atau keadaan darurat, yang mana belanja pemerintah dibiayai dengan mencetak uang.

Adapun berdasarkan penyebabnya, jenis inflasi dapat dibedakan atas :
a. Inflasi Tarikan Permintaan
Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa.
b. Inflasi Desakan Biaya
Inflasi ini berlangsung dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat, namun jumlah angkatan kerja terbilang rendah. Apabila perusahaan menghadapi permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menggenjot produksi dengan cara memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru dengan tawaran upah tinggi. Langkah ini mengakibatkan peningkatan biaya produksi, hingga akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang (inflasi).
c. Inflasi Diimpor
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga barang-barang yang diimpor. Inflasi ini akan mewujud apabila barang-barang
Penyebab Inflasi
impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan penting dalam kegiatan perusahaan-perusahaan.

Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga, yakni :
a. Inflasi Tertutup (closed inflation)
Kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu saja.
b. Inflasi Terbuka (open inflation)
Kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum.
c. Inflasi Tidak Terkendali (hyper inflation)
Inflasi berlangsung sedemikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat. Akibatnya, warga masyarakat enggan memegang atau menyimpan uang karena nilainya terus merosot.
(*)
Editor: Antonius Suranto
Sumber: quipperschool.com

Sumber https://steceidea.blogspot.com/