Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang (Paiim Sehati)

 Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang  MODEL PEMBELAJARAN INSPIRATIF KABUPATEN PANDEGLANG (PAIIM SEHATI)

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang berafiliasi dengan Universitas Pendidikan Indonesia menggagas model pembelajaran inspiratif dan menyenangkan dengan nama Pandeglang Inspiring Instructional Model (PAIIM). Syntax atau langkah-langkah operasional dari model pembelajaran PAIIM ini yaitu SEHATI (Senangi, Hubungkan, Alami, Terapkan dan Inspirasikan). Itulah sebabnya model ini dikenal dengan nama PAIIM SEHATI. Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang (PAIIM SEHATI) merupakan model pembelajaran yang menekankan pada penanaman nilai karakter, konsep dasar ilmu pengetahuan dan keterampilan yang inspiratif dan menyenangkan serta meletakan dasar-dasar keunggulan sumber daya insan yang inovatif dan kompetitif. Model Pembelajaran ini digagas pada masa Bpk Drs. H. Salman Sunardi.M.Pd menjabat sebagai kepala dinas pendidikan dan kebudayaan. Implementasi model ini mulai dilakukan pada masa kepemimpinan Bpk Drs. H. Taufik Hidayat, M,Si.

Dalam buku Naskah Akademik Pengembangan Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang (Pandeglang Inspiring Instructional Model / PAIIM) dinyatakan bahwa model Pembelajaran ini bertujuan untuk membantu penerima didik memahami bahan pelajaran yang sedang mereka pelajari dengan menghubungkan pokok bahan pelajaran dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, menyerupai berikut ini.
1. Membuat korelasi yang bermakna (making meaningful conections), yaitu menciptakan korelasi antara subjek dengan pengalaman atau antara pembelajaran dengan kehidupan positif penerima didik sehingga kesannya akan bermakna dan makna ini akan memberi alasan untuk belajar.
2. Melakukan pekerjaan yang berarti (doing significant work), yaitu sanggup melaksanakan pekerjaan atau kiprah yang sesuai
3. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri (self regulated learning), yaitu: (1) siswa berguru melalui tatanan atau cara yang berbeda - beda bukan hanya satu, mereka mempunyai ketertarikan dan bakat (bakat) yang berbeda; (2) membebaskan penerima didik memakai gaya berguru mereka sendiri, memproses dalam cara mereka menekspolrasi ketertarikan masing- masing dan berbagi bakat dengan intelegensi yang bermacam-macam sesuai dengan selera mereka; (3) proses pembelajaran yang melibatkan penerima didik dalam agresi yang bebas meliputi kadang satu orang, biasanya satu kelompok. Aksi bebas ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan akademik deng an kontek kehidupan sehari - hari penerima didik dalam mencapai tujuan yang bermakna. Tujuan ini sanggup berupa hasil yang terlihat maupun yang tidak.
4. Bekerjasama (collaborating), yaitu proses pembelajaran yang melibatkan penerima didik dalam satu kelompok.
5. Berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking), yaitu pemikiran krits adalah: (1) proses yang terang dan terorganisir yang dipakai dalam aktivitas mental, menyerupai penyelesaian masalah, pengembilan keputusan, membujuk, menganalisis asumsi, dan melaksanakan penelitian ilmiah; (2) kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis, sedangkan pemikiran kreatif yaitu aktivitas mental yang memupuk ide- inspirasi orisinil dan pemahaman - pemahaman baru.
6. Membantu individu untuk tumbuh dan berkembang (nurturing the individual), yaitu menjaga dan mempertahankan kemaujaun individu. Hal ini menyangkut pembelajaran yang sanggup memotivasi, mendukung, menyamangati, dan memunculkan gairah berguru penerima didik. Pembelajar harus memberi stimuli yang baik terhadap motivasi berguru penerima didik dalam lingkungan sekolah. Pembelajar diperlukan bisa memberi dampak baik terhadap lingkungan berguru penerima didik. Antara pembelajar dan orang bau tanah mempunyai kiprah yang sama dalam mensugesti kemampuan penerima didik. Pencapaian perkembangan penerima didik tergantung pada lingfkungan sekolah, juga pada kepedulian perhatian yang diterima penerima didik terhadap pembelajaran (termasuk orang tua). Hubungan ini penting dan memberi makna pada pengalaman penerima didik nantinya di dalam kelompok dan dunia kerja
7. Mencapai standar yang tinggi (reaching high standars), yaitu menyiapkan penerima didik mandiri, produktif dan cepat merespon atau mengikuti perkembangan teknologi dan zaman. Dengan demikian dibutuhkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan sebagai wujud jaminan untuk menjadi orang yang bertanggung jawab, pengambil keputusan.
8. Menggunakan penilaian yang bergotong-royong (using authentic assessement), yaitu ditujukan pada motivasi penerima didik menjadi unggul di masa teknologi, penilaian bergotong-royong ini berpusat pada tujuan, melibatkan keterampilan tangan, penerapan, dan kerjasama serta pemikiran tingkat tinggi yang berulang-ulang. Penilaian itu bertujuan semoga para penerima didik sanggup menawarkan penguasaan dan keahlian yang bergotong-royong dan kedalaman berpikir dari pengertian, pemahaman, nalar budi, kebijaksanaan dan kesepakatan.

Praktik penerapan model pembelajaran PAIIM meliputi; (1) penerima didik aktif belajar; (2) penerima didik berguru dari satu penerima didik ke penerima didik lain melalui kerjasama, tim kerja, dan refleksi diri; (3) pembelajaran korelasi dengan dunia positif dan atau isu-isu simulasi dan masalah-masalah yang bermakna; (4) penerima didik bertanggung jawab untuk memantau dan berbagi pembelajaran mereka sendiri; (5) menghargai pendekatan konteks kehidupan penerima didik dan pengalaman-pengalaman penerima didik sebelumnya merupakan dasar dari pembelajaran; (6) penerima didik merupakan partisipasi yang aktif di dalam peningkatan masyarakat; (7) pembelajaran penerima didik dinilai dengan banyak sekali cara; (8) perspektif dan pendapat penerima didik mempunyai nilai dan dihargai; (9) pembelajar bertindak sebagai fasilitator dalam pembelajaran penerima didik; (10) pembelajar memakai banyak sekali teknik pembelajaran yang tepat; (11) lingkungan pembelajaran dinamis dan menyenangkan; (12) menekankan pada berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah; (13) penerima didik dan pembelajar disiapkan untuk bereksperimen dengan pendekatan-pendekatan kreativitas seseorang; (14) proses pembelajaran sama pentingnya dengan konteks yang dipelajari; (15) pembelajaran terjadi dalam setting dan konteks ganda; (16) pengetahuan merupakan antar disiplin dan diperluas tidak hanya sebatas di dalam kelas (pembelajaran di dalam dan di luar kelas); (17) guru mendapatkan kiprahnya sebagai pembelajar juga; (18) penerima didik mengidentifikasi dan memecahkan problem dalam konteks baru.

Syntax model PAIIM ini yaitu SEHATI (Senangi, Hubungkan, Alami, Terapkan dan Inspirasikan). Secara garis besar citra syntak Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang (PAIIM SEHATI) terlihat pada gambar di bawah ini.


 Model Pembelajaran Inspiratif Kabupaten Pandeglang  MODEL PEMBELAJARAN INSPIRATIF KABUPATEN PANDEGLANG (PAIIM SEHATI)






SENANGI secara operasional antara lain sanggup dilakukan dengan cara: 1) Sapaan yang hangat dan dekat (conditioning); 2) Story Telling / Metode Bercerita; 3) Membuat Yel-Yel; 4) Permainan (Games); 5) Quiz Interaktif 6) Stand Up Commedy; dan 7) Bernyanyi Bersama.





HUBUNGKAN secara operasional antara lain sanggup dilakukan dengan cara: 1) Apersepsi; 2) Korelasi; 3) Example & Non Example; 4) Ambak-Quantum; 5) Match (Pictures); 6) Tayanan Multimedia; 7) Case Study; dan 8) Quiz & Game.




ALAMI secara operasional antara lain sanggup dilakukan dengan cara: 1) Demonstrasi; 2) Simulasi; 3) Experiment (Guide & True); 4) Iquiry & Descovery; 5) Field Trip; 6) Pameran( Exibition); 7) Sosio Drama; 8) Bermain Peran (Role Play); 9) Trial & Error dan 10) Praktek Langsung.



TERAPKAN secara operasional antara lain sanggup dilakukan dengan cara: 1) Mengerjakan Proyek; 2) Mengidentifikasi Contoh Penerapan; 3) Resitasi dengan Learning Comunity; 4) Mengerjakan WorkSheet; 5) Membantu orang berakal balig cukup akal mengerjakan kiprah (Apprentice); 6) Daftar Checklist 7. Membuat Peta Konsep sederhana (Mind Mapping); 8) Menggambarkan (Picturization).




INSPIRASIKAN secara operasional antara lain sanggup dilakukan dengan cara: 1) Menghadirkan Sosok Model; 2) Menuliskan Inspirasi pada Rubrik; 3) Melakukan Refleksi; 4) Berbagi Pengalaman (Sharing); 5) Membuat Dream Books; 6) Tayangan Multimedia; 7) Success Story; 8) Membawa ke situasi real (Contextual); 9) Cerita Hikmah( Spiritualitas). 

= Baca Juga =




Sumber https://ainamulyana.blogspot.com/