Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Sikap Dalam Komunikasi Dan Perkembangan Media


MAKALAH

PERILAKU DALAM KOMUNIKASI DAN PERKEMBANGAN MEDIA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Manusia ialah makhluk yang aktif melaksanakan aneka macam aktivitas. Salah satu ciri insan ialah berperilaku atau bertingkah laku, namun tidak gampang untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perilaku. Baik disadari atau tidak, setiap insan mempunyai sikap tersendiri, yang nantinya sikap tersebut akan mensugesti ihwal cara berkomunikasi.Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan.[1] Perilaku dikatakan masuk akal apabila ada pembiasaan diri yang harus diselaraskan dengan kiprah insan sebagai individu, sosial, dan berketuhanan.
Perilaku atau kegiatan insan merupakan manifestasi kehidupan psikisnya. Perilaku pada insan itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akhir dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu.[2] Perilaku atau kegiatan itu merupakan tanggapan terhadap stimulus yang mengenainya. Perilaku  insan tidak sanggup lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya.
Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga insan itu bertingkahlaku. Bahkan sikap juga mendorong bagaimana seseorang berkomunikasi. Apabila seseorang mempunyai sikap yang tertutup, maka ia akan cenderung pasif dikala berkomunikasi, namun ini tidak berlaku sepenuhnya. Ada pula orang yang perilakunya tertutup, namun ia cenderung tetap aktif berkomunikasi, meskipun komnikasi yang dilakukannya melalui media. Perilaku merupakan hal yang unik alasannya ialah setiap orang mempunyai sikap yang berbeda.
   Ketika sikap mensugesti cara berkomunikasi seseorang, maka akan berlanjut pada imbas sikap pada pandangan, kebiasaan, dan seluruh aspek kehidupannya.[3] Perilaku pun tidak dipungkiri juga bisa menawarkan dampak pada perkembangan media yang ada.

1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang penulis sampaikan, maka rumusan dilema yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
• Apa pengertian, jenis, dan faktor sikap ?
• Apa perbedaan antara sikap dan sikap ?
• Bagaimana sikap mensugesti perkembangan media ?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa pengertian, jenis, dan faktor dari perilaku, perbedaan sikap dan sikap, serta bagaimana sikap mensugesti perkembangan media.










BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Perilaku
Perilaku ialah tindakan atau kegiatan dari insan itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi insan dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.[4] Dari uraian ini sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud sikap insan ialah semua kegiatan atau kegiatan manusia, yang bisa diukur dengan panca indra, yang sikap tersebut terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Menurut Skinner, menyerupai yang dikutip oleh Notoatmodjo, merumuskan bahwa sikap merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh alasannya ialah sikap ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Psikologi memandang sikap insan (Human Behavior) sebagai reaksi yang sanggup bersifat sederhana maupun bersifat kompleks.[5] Berbicara ihwal perilaku, insan itu unik /khusus. Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas alasannya ialah adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need atau kebutuhan diri seseorang maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga insan itu berperilaku , gres tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses terjadinya sikap manusia.

2.2  Perbedaan Perilaku dan Sikap
Perilaku (Behavior) merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi insan dengan lingkungannya yang bisa diukur dengan panca indra, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. 
Sedangkan sikap (Attitude)  merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan. Karena masih dalam bentuk kecenderungan, maka responnya masih tertutup, tidak sanggup dilihat langsung. Sikap berupa kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negatif  terhadap aneka macam keadaan sosial menyerupai institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya.[6]
Jadi, sanggup dilihat bahwa sikap muncul didasarkan oleh sikap yang diambil. Sikap hanya bisa dilihat secara secara kualitatif, baik atau buruk. Sedangkan sikap itu bisa dilihat secara kuantitatif, seberapa sering dilakukan sebagai sebuah tindakan pengalaman. Sebagai contohnya: Seorang mahasiswa dinilai mempunyai sikap yang baik alasannya ialah di kesehariannya sikap yang dilakukannya ialah berbuat hal hal baik, menyerupai masuk sempurna waktu, rajin membuat tugas, aktif di organisasi, dan lainnya.

2.3 Jenis Jenis Perilaku
Tiap-tiap sikap yang dilakukan insan sangat kompleks dan beragam, maka sikap itu di kelompokkan lagi menjadi beberapa jenis. Adapun jenis jenis sikap yaitu :


a.   Perilaku sadar
Perilaku sadar, merupakan sikap yang melalui kerja otak dan sentra susunan saraf. Contoh : dikala sedang  mengikuti perkuliahan Psikologi  Komunikasi di ruangan kelas yang terasa agak gelap alasannya ialah waktu sudah sore hari ditambah cuaca mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian beliau berjalan ke depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu yang ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih nyaman dalam mengikuti perkuliahan.[7]

b.   Perilaku Tidak Sadar
Perilaku tak sadar, merupakan sikap yang impulsif atau instingtif. Contoh seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Komunikasi di ruangan kelas yang terasa panas, secara impulsif mahasiswa tersebut mengipas- ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya.

c.  Perilaku Tampak dan Perilaku Tidak Tampak      
        Perilaku tidak tampak ialah sikap yang tidak sanggup ditangkap melalui indera, melainkan harus memakai alat pengukuran tertentu, menyerupai psikotes atau berfikir tanggapan sikap persepsi emosi pengetahuan dan lain-lainya.[8] Contoh sikap yang tidak tampak yaitu berfikir, emosi, pengetahuan, dan lainnya. Sedangkan sikap tampak ialah sikap yang bisa dilihat eksklusif dengan pana indra, contohnya berjalan berbicara , bereaksi berpakaian dan lain-lainya.


d.  Perilaku Sederhana dan Kompleks
Perilaku sederhana ialah sikap yang hanya melibatkan satu kegiatan kehidupan. Sedangkan sikap kompleks ialah sikap yang melibatkan banyak kegiatan kehidupan, menyerupai sosial manusia. Contoh sikap sederhana : menumbuhkan rasa tanggung jawab pada anak. Contoh sikap kompleks : bahu-membahu dalam kegiatan di lingkungan sekitar.

e.  Perilaku Kognitif, Afektif, Konatif, dan Psikomotor
 Perilaku Kognitif
Perilaku  kognitif ialah perilaku  yang meliputi kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut kegiatan otak ialah termasuk dalam perilaku  kognitif. [9] Perilaku kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1.      Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tapi paling mendasar. Dengan pengetahuan individu sanggup mengenal dan mengingat kembali suatu objek, inspirasi prosedur, konsef, defenisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori atau kesimpulan.
2.      Pemahaman (comprehension)
Pemahaman atau sanggup juga dikatakan dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari materi menyerupai defenisi, informasi, insiden dan fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru.
3.      Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan dilema atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sahari-hari. Seseorang dikatakan menguasai kemampuan ini kalau beliau sanggup memberi contoh, mengklasifikasikan, memampaatkan, menyelesaikan,dan mengidentifikasi hal-ha yang sama.
4.   Analisis (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu dilema dan menerangkan korelasi antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu insiden atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.
5.      Sintesis (syntesis)
Menggabungkan, meramu atau merangkai aneka macam informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi satu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupaan ciri kemampuan ini. Contoh: pola menentukan irama dan kemudian menggabungkannya sehingga menjadi gubahan musik yang baru, memberi nama yang sesuai bagi suatu temuan baru, membuat suatu logo organisasi.
6.      Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)          
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk, atau bermanfaat menurut kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria pembenaran yang dipakai yaitu: pembenaran menurut internal dan pembenaran menurut eksternal
• Perilaku Afektif
Perilaku afektif ialah perilaku  yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Perilaku afektif meliputi tabiat sikap menyerupai perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai.[10] Perilaku  afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu:
1. Receiving atau attending ( mendapatkan atua memperhatikan)
2. Responding (menanggapi) mengandung arti “adanya partisipasi aktif”
3. Valuing (menilai atau menghargai)
4. Organization (mengatur atau mengorganisasikan)
5. Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan  suatu nilai atau komplek nilai).
Perilaku Psikomotorik
            Perilaku  psikomotorik merupakan perilaku  yang berkaitan dengan keterampilan (skill). Perilaku  psikomotor ialah bekerjasama dengan kegiatan fisik, contohnya lari, melompat, melukis, menari, memukul, dan sebagainya. Perilaku  psikomotorik  berkaitan dengan aspek-aspek  keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari: kesiapan, peniruan, membiasakan, menyesuaikan dan menciptakan..
• Perilaku konatif
 Perilaku konatif ialah sikap yang berupa dorongan dari dalam individu, misalnya    kemauan, motif, kehendak, nafsu, dan lainnya. Contoh : Ketika seorang mahasiswa mau lulus dengan predikat culaude, maka sikap mahasiswa tersebut niscaya akan rajin kuliah, rajin membuat tugas, aktif dikelas, dan lain sebagainya.
                
2.4 Faktor yang mensugesti Perilaku
a. Faktor Internal           
Perilaku insan ialah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia.[11] Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Jenis Ras/ Keturunan            
Setiap ras yang ada di dunia menunjukkan sikap yang khas. Perilaku khas ini berbeda pada setiap ras, alasannya ialah mempunyai ciri-ciri tersendiri. Ciri sikap ras Negroid antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri ramah, bahagia bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain mempunyai ciri sikap yang berbeda pula.   

2. Jenis Kelamin           
Perbedaan sikap menurut jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melaksanakan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian kiprah pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan alasannya ialah faktor hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku menurut perasaan, sedangkan orang pria cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.        

3. Sifat Fisik     
Kretschmer Sheldon membuat tipologi sikap seseorang menurut tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat, gendut, wajah berlemak ialah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian dikatakan bahagia bergaul, humoris, ramah dan banyak teman.

4. Kepribadian  
Kepribadian ialah segala corak kebiasaan insan yang terhimpun dalam dirinya yang dipakai untuk bereaksi serta mengikuti keadaan terhadap segala rangsang baik yang tiba dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas untuk insan itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang terperinci sangat kuat terhadap sikap sehari-harinya.

5. Intelegensia  
Intelegensia ialah keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak dari pengertian tersebut, Perilaku individu sangat dipengaruhi oleh intelegensia. Perilaku yang dipengaruhi oleh intelegensia ialah Perilaku intelegen di mana seseorang sanggup bertindak secara cepat, tepat, dan gampang terutama dalam mengambil keputusan

6. Bakat            
Bakat ialah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, contohnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya.

b. Faktor Eksternal        
1. Pendidikan   
Inti dari kegiatan pendidikan ialah proses berguru mengajar. Hasil dari proses berguru mengajar ialah seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap sikap seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.        

2. Agama          
Agama akan mengakibatkan individu berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya.    

3. Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau peradaban manusia. Perilaku seseorang dalam kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, contohnya Perilaku orang Jawa dengan Perilaku orang Papua.  

4. Lingkungan  
Lingkungan ialah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan kuat untuk mengubah sifat dan sikap individu alasannya ialah lingkungan itu sanggup merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan sanggup dikuasainya.           

5. Sosial Ekonomi         
Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mensugesti sikap seseorang.


2.5 Perilaku dan Perkembangan Media
Seiring dengan berkembangnya zaman, sikap insan pun semakin berkembang dan beragam. Di zaman yang serba modern ini, insan pun mulai beralih ke hal yang mudah dan penuh dengan teknologi.[12] Sehingga jadinya insan pun jadinya tak lepas dari ketergantungan dengan media.
Manusia selalu mau mencari suatu hal yang baru, setiap individu dengan individu lainnya selalu sanggup terhubung dengan media. Ketika seorang individu selalu ingin mengetahui gosip terkini, maka ia bisa mencarinya melalui Koran, majalah, sosial media, dan lainnya. Begitupula dikala seorang individu ingin saling berkabar dengan individu lain, maka ia akan memakai media sebagai alat berkomunikasinya.
Perilaku insan yang kompleks ini, akan semakin membuat media yang ada lebih berkembang. Media yang awalnya hanya berupa media cetak, semakin berevolusi menjadi media elektronik, bahkan media online. Contohnya, dulu dikala mahasiswa ingin mencari acuan dalam membuat makalah, maka ia perlu mencarinya di buku buku perpustakaan sebagai media, sikap mahasiswa yang mencari acuan makalah ini pun mengakibatkan perkembangan media, yang awalnya semua informasi hanya sanggup diperoleh melalui buku namun kini sanggup lebih gampang diakses melalui media internet.


  
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Perilaku ialah tindakan atau kegiatan dari insan itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Perilaku merupakan hasil dari seluruh pengalaman serta interaksi insan dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dari uraian ini sanggup disimpulkan bahwa yang dimaksud sikap insan ialah semua kegiatan atau kegiatan manusia, yang bisa diukur dengan panca indra, yang sikap tersebut terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan.
Sikap hanya bisa dilihat secara secara kualitatif, baik atau buruk. Sedangkan sikap itu bisa dilihat secara kuantitatif, seberapa sering dilakukan sebagai sebuah tindakan pengalaman.
Adapun sikap terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Perilaku sadar, Perilaku tak sadar, Perilaku nampak, Perilaku tak nampak, Perilaku sederhana dan kompleks, Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik.
Perilaku sanggup terjadi akhir beberapa faktor. Ada faktor internal dan eksternal yang mensugesti perilaku. Faktor internal nya yaitu Jenis ras, jenis kelamin, sifat fisik, kepribadian, inteligensia, serta bakat. Adapun faktor eksternalnya yaitu pendidikan, agama, kebudayaan, lingkungan, serta sosial ekonomi.
Manusia selalu mau mencari suatu hal yang baru, setiap individu dengan individu lainnya selalu sanggup terhubung dengan media. Ketika seorang individu selalu ingin mengetahui gosip terkini, maka ia bisa mencarinya melalui Koran, majalah, sosial media, dan lainnya. Begitupula dikala seorang individu ingin saling berkabar dengan individu lain, maka ia akan memakai media sebagai alat berkomunikasinya.
Perilaku insan yang kompleks ini, akan semakin membuat media yang ada lebih berkembang. Media yang awalnya hanya berupa media cetak, semakin berevolusi menjadi media elektronik, bahkan media online. Contohnya, dulu dikala mahasiswa ingin mencari acuan dalam membuat makalah, maka ia perlu mencarinya di buku buku perpustakaan sebagai media, sikap mahasiswa yang mencari acuan makalah ini pun mengakibatkan perkembangan media, yang awalnya semua informasi hanya sanggup diperoleh melalui buku namun kini sanggup lebih gampang diakses melalui media internet.





















DAFTAR PUSTAKA

Sumber Primer

Haryatmoko. 2011. Etika Komunikasi manipulasi media, kekerasan, dan pornografi. Yogyakarta : Kanisius

Makmun, Abin Syamsudin. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Rakhmat, Jalaluddin. 2017. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Soetopo, Hidayat. 2010. Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sumber Sekunder













[1]  Drs. Jalaludin Rakhmat, M. Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 34
[2]  Melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_manusia (15 November 2018)
[8] Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 44
[9] Drs. Jalaludin Rakhmat, M. Sc, Psikologi Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 26
[10] Hidayat Soetopo, Perilaku Organisasi Teori Praktik di Bidang Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hal. 39
[12]  Haryatmoko, Etika Komunikasi manipulasi media, kekerasan, dan pornografi,  (Yogyakarta : Kanisius, 2011), hal. 89