Bacaan Doa Tata Cara Niat Mandi Wajib Junub Haid Besar Setelah Nifas Lengkap
Bacaan Doa Tata Cara Niat Mandi Wajib Junub Haid Besar Nifas - Mandi wajib adalah salah satu dari aktivitas bersuci guna bisa melaksanakan ibadah setelah seseorang melakukan penyebab khusus yang dapat menghalangi pelaksanaan ibadah tersebut baik itu karena junub, haid nifas bahkan wiladah atau melahirkan. Meskipun alat yang di gunakan sama dengan mandi biasanya yaitu air sabun serta membasuh seluruh badan, tetapi dalam mandi wajib ini ada ketentuan-ketentuan yang harus di penuhi oleh pelaksananya baik itu dari sisi tata cara bagaimana membasuh badan dengan air dan bacaannya niat mandi wajib serta doanya.
Jika seseorang baik itu laki-laki atau perempuan telah selesai dengan tiga kategori di atas yaitu junub haid serta nifas maka di wajibkan bagi dia untuk segera melakukan mandi besar. Dan apabila belum melakukannya maka orang tersebut tidak boleh melakukan peribadahan wajib maupun sunnah termasuk sholat karena pada dirinya masih terdapat yang di sebut dengan hadats besar, yang mana hadats tersebut hanya bisa hilang dengan mandi wajib wajib atau besar, lalu apa perbedaan antara junub haid dan nifas? bisa kita jelaskan sedikit di bawah ini, silahkan untuk di simak.
1. Junub
Junub atau dengan bahasa lain memiliki pengertian ringkas yaitu keluarnya air kenikmatan dari senjata tempur laki-laki atau perempuan, baik itu keluarnya karena mimipi basah, di permainkan dengan tangan oleh sendiri, bersentuhan dengan lawan jenis, karena penglihatan dan pikiran serta karena melakukan hubungan antara suami istri meskipun tidak sampai keluar air. Jika hal tersebut teradi pada di diri setiap orang maka wajib baginya untuk segera melakukan mandi wajib, misalnya ada seorang mimpi basah ketika tidur maka segeralah dia mandi ketika bangun.
2 Haid
Seperti kita fahami bersama bahwa haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita ketika dia sudah menginjak umur dewasa, dan ini sudah menjadi kodrat umum yang pasti akan terjadi pada setiap wanita yang normal. Tetapi harus di ketahui juga bahwa tidak setiap darah yang keluar itu di namakan dengan haid sebab ada yang di namakan dengan darah penyakit, darah wildah atau nifas dan lain sebagainya. Untuk lebih memperjelas mengenai darah haid dan bagaimana penjelasan mengenai haid secara keseluruhan maka silahkan cari BAB mengenai haid tersebut.
Haid termasuk salah satu yang mewajibkan seseorang melakukan mandi wajib jika sudah selesai masa haidnya, jika tidak maka selain berdosa juga haram melakukan peribadahan. Dalam tata cara mandi haid ada dua ketentuan yang wajib di penuhi pertama membacaniat atau bermaksud dengan sengaja mandi wajib yang di hadirkan saat pertama kali membasuh bagian badah, sedangkan yang kedua yaitu membasuh selurh anggota badan hingga rata dengan air termasuk membasuh bulu atau rambut hingga pangkal kulitnya, lakukan mandi hingga benar-benar seluruh tubuh tersiram air.
Adapaun mengenai rambut yang rontok saat haid atau potongan kuku, sebaiknya di kumpulkaan yang kemudian nanti sama-sama untuk di basuh saat mandi, dan hal ini tidak hanya berlaku pada orang yang haid saja tetapi pada seluruh yang masih memiliki hadats besar. Pandangan ini mengacu pada salah satu keterangan yang terdapat dalam kitab al-Iqna’ karya Muhammad bin Ahmad al-Khatib asy-Syarbini (w.977 H) yang bunyinya sebagai berikut:
Artinya: Sebuah faidah; imam al-Ghazali berkata dalam kitab Ihya’ Ulumiddin: “Tidak sepantasnya bagi orang yang sedang junub (berhadas besar) untuk mencukur, memotong anggota tubuh, berhias, serta mengeluarkan darah dengan sengaja, karena anggota-anggota tubuh tersebut akan kembali nanti di akhirat dalam keadaan masih junub.
3 Nifas
Nifas adalah masa yang datang setelah melahirkan dengan di simbolkan keluarnya darah dalam waktu tertentu, untuk mengetahui tentang darah nifas maka secara ringkas bisa di ketahui dengan memakai tiga kata kunci pertama nifas terjadi setelah melahirkan, kedua keluar sebelum 15 hari sesudah melahirkan dan yang ketiga memiliki masa paling maksimal 60 hari. Tetapi untuk bisa membedakan antara darah nifas dan haid atau darah kotor maka pembahasan akan lebih luas, jadi sebaiknya cari bab khusus mengenai hal ini agar lebih jelas.
Tata Cara Mandi Wajib
Dalam tata cara pelaksanaan mandi wajib sebenarnya sangat mudah sekali, tetapi meskipun mudah tetap saja harus dengan kehati-hatian sebab nanti jika tidak benar mandinya tidak sah. Dalam mandi wajib ini terdapat dua ketentuan yaitu wajib dan sunnah, aktivitas wajib harus di penuhi oleh orang yang melaksanakan mandi wajib dan bila tidak maka mandinya tidak sah serta dia tidak sah melakukan aktivitas ibadah seperti sholat thawaf, membaca, menyentuh dan membawa Al-Qur’an dan yang lainnya. Berikut adalah tata cara mandi wajib.
1. Niat yaitu kesengajaan yang di hadirkan dalam hati untuk melakukan mandi wajib, serta lebih utama jika niat ini di ucapkan pada lisan. Serta ini menjadi salah satu rukun yang harus di penuhi oleh orang yang bermandi besar karena hadats yang di bacakan saat pertama kali basuhan air, misalnya saat pertama kali yang di basuh muka maka pada saat tersebut menghadirkan niat jika lupa maka ulangi lagi basuhannya. Berikut adalah bacaan niat selengkapnya.
Niat Mandi Wajib Setelah Junub
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal Jinaabati Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.
Atau
Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akhbari Fardhan Lillahi ta'aalaa
Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar Fardhu Karena Allah ta'aalaa
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal haidi Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardhu karena Allah ta'ala.
Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal nifasi Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardhu karena Allah ta'ala.
2. Mengilangkan najis jika ada serta mengguyur seluruh bagian luar badan dengan air hingga rata termasuk juga bagian dalam bawah kuku, bulu atau rambut hingga pangkalnya serta semua kulit yang ada pada bagian luar harus terguyur air. Jika ada sebagian yang terlewat maka mandi harus di ulangi sebab tentunya masih tidak sah. Jadi dalam mandi ini harus benar-benar hati-hati jangan semberono, yakinkan seluruhnya sudah terbasuh air dengan benar, dan najis sudah di hilangkan jika ada.
Rukun atau kewajiban dalam amndi wajib hanya dua saja, adapun yang lainnya itu termasuk sunnah yang sebaiknya juga di lakukan misalnya seperti :
1. Ketika masuk ke kamar mandi, ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu sampai 3 kali.
2. Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
3. Berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanyakemudian tutup dengan menyiram kedua kaki.
4. Awali mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali--bersamaan dengan niat.
5. Guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali.
6. Badan sebelah kiri juga hingga tiga kali.
7. Menggosok-gosok tubuh
8. DLL
Dalam tata cara juga niat mandi wajib ini cukuplah mudah namun tetap harus hati-hati, silahkan kalian pelajari dengan baik sebab aktivitas yang satu ini sangat penting sekali guna menjalani peribadahan lainnya. Pembahasan mengenai hal ini sangat luas sekali apalagi yang berhubungan dengan haid serta nifas, maka dari itu silahkan pelajari lebih lanjut mengenai syarat rukun bacaan doa tata cara niat mandi wajib junub haid besar nifas wiladah yang benar menurut islam dan lainnya. Sumber http://santriema.blogspot.com/
Jika seseorang baik itu laki-laki atau perempuan telah selesai dengan tiga kategori di atas yaitu junub haid serta nifas maka di wajibkan bagi dia untuk segera melakukan mandi besar. Dan apabila belum melakukannya maka orang tersebut tidak boleh melakukan peribadahan wajib maupun sunnah termasuk sholat karena pada dirinya masih terdapat yang di sebut dengan hadats besar, yang mana hadats tersebut hanya bisa hilang dengan mandi wajib wajib atau besar, lalu apa perbedaan antara junub haid dan nifas? bisa kita jelaskan sedikit di bawah ini, silahkan untuk di simak.
1. Junub
Junub atau dengan bahasa lain memiliki pengertian ringkas yaitu keluarnya air kenikmatan dari senjata tempur laki-laki atau perempuan, baik itu keluarnya karena mimipi basah, di permainkan dengan tangan oleh sendiri, bersentuhan dengan lawan jenis, karena penglihatan dan pikiran serta karena melakukan hubungan antara suami istri meskipun tidak sampai keluar air. Jika hal tersebut teradi pada di diri setiap orang maka wajib baginya untuk segera melakukan mandi wajib, misalnya ada seorang mimpi basah ketika tidur maka segeralah dia mandi ketika bangun.
2 Haid
Seperti kita fahami bersama bahwa haid adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita ketika dia sudah menginjak umur dewasa, dan ini sudah menjadi kodrat umum yang pasti akan terjadi pada setiap wanita yang normal. Tetapi harus di ketahui juga bahwa tidak setiap darah yang keluar itu di namakan dengan haid sebab ada yang di namakan dengan darah penyakit, darah wildah atau nifas dan lain sebagainya. Untuk lebih memperjelas mengenai darah haid dan bagaimana penjelasan mengenai haid secara keseluruhan maka silahkan cari BAB mengenai haid tersebut.
Haid termasuk salah satu yang mewajibkan seseorang melakukan mandi wajib jika sudah selesai masa haidnya, jika tidak maka selain berdosa juga haram melakukan peribadahan. Dalam tata cara mandi haid ada dua ketentuan yang wajib di penuhi pertama membacaniat atau bermaksud dengan sengaja mandi wajib yang di hadirkan saat pertama kali membasuh bagian badah, sedangkan yang kedua yaitu membasuh selurh anggota badan hingga rata dengan air termasuk membasuh bulu atau rambut hingga pangkal kulitnya, lakukan mandi hingga benar-benar seluruh tubuh tersiram air.
Adapaun mengenai rambut yang rontok saat haid atau potongan kuku, sebaiknya di kumpulkaan yang kemudian nanti sama-sama untuk di basuh saat mandi, dan hal ini tidak hanya berlaku pada orang yang haid saja tetapi pada seluruh yang masih memiliki hadats besar. Pandangan ini mengacu pada salah satu keterangan yang terdapat dalam kitab al-Iqna’ karya Muhammad bin Ahmad al-Khatib asy-Syarbini (w.977 H) yang bunyinya sebagai berikut:
فَائِدَة قَالَ فِي الْإِحْيَاء لَا يَنْبَغِي أَن يحلق أَو يقلم أَو يستحد أَو يخرج دَمًا أَو يبين من نَفسه جُزْءا وَهُوَ جنب إِذْ ترد إِلَيْهِ سَائِر أَجْزَائِهِ فِي الْآخِرَة فَيَعُود جنبا
Artinya: Sebuah faidah; imam al-Ghazali berkata dalam kitab Ihya’ Ulumiddin: “Tidak sepantasnya bagi orang yang sedang junub (berhadas besar) untuk mencukur, memotong anggota tubuh, berhias, serta mengeluarkan darah dengan sengaja, karena anggota-anggota tubuh tersebut akan kembali nanti di akhirat dalam keadaan masih junub.
3 Nifas
Nifas adalah masa yang datang setelah melahirkan dengan di simbolkan keluarnya darah dalam waktu tertentu, untuk mengetahui tentang darah nifas maka secara ringkas bisa di ketahui dengan memakai tiga kata kunci pertama nifas terjadi setelah melahirkan, kedua keluar sebelum 15 hari sesudah melahirkan dan yang ketiga memiliki masa paling maksimal 60 hari. Tetapi untuk bisa membedakan antara darah nifas dan haid atau darah kotor maka pembahasan akan lebih luas, jadi sebaiknya cari bab khusus mengenai hal ini agar lebih jelas.
Tata Cara Mandi Wajib
Dalam tata cara pelaksanaan mandi wajib sebenarnya sangat mudah sekali, tetapi meskipun mudah tetap saja harus dengan kehati-hatian sebab nanti jika tidak benar mandinya tidak sah. Dalam mandi wajib ini terdapat dua ketentuan yaitu wajib dan sunnah, aktivitas wajib harus di penuhi oleh orang yang melaksanakan mandi wajib dan bila tidak maka mandinya tidak sah serta dia tidak sah melakukan aktivitas ibadah seperti sholat thawaf, membaca, menyentuh dan membawa Al-Qur’an dan yang lainnya. Berikut adalah tata cara mandi wajib.
1. Niat yaitu kesengajaan yang di hadirkan dalam hati untuk melakukan mandi wajib, serta lebih utama jika niat ini di ucapkan pada lisan. Serta ini menjadi salah satu rukun yang harus di penuhi oleh orang yang bermandi besar karena hadats yang di bacakan saat pertama kali basuhan air, misalnya saat pertama kali yang di basuh muka maka pada saat tersebut menghadirkan niat jika lupa maka ulangi lagi basuhannya. Berikut adalah bacaan niat selengkapnya.
Niat Mandi Wajib Setelah Junub
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal Jinaabati Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala.
Atau
نَوَيْتُ اْلغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul Ghusla Liraf'il Hadatsil Akhbari Fardhan Lillahi ta'aalaa
Saya berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar Fardhu Karena Allah ta'aalaa
Niat Mandi Wajib Setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ الْحَيْضِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal haidi Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haid, fardhu karena Allah ta'ala.
Niat Mandi Wajib Setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ النِّفَاسِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul Ghusla Liraf'il Khadatsil Akbari Minal nifasi Fardhan Lillahi Ta'alaa
Artinya : Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardhu karena Allah ta'ala.
2. Mengilangkan najis jika ada serta mengguyur seluruh bagian luar badan dengan air hingga rata termasuk juga bagian dalam bawah kuku, bulu atau rambut hingga pangkalnya serta semua kulit yang ada pada bagian luar harus terguyur air. Jika ada sebagian yang terlewat maka mandi harus di ulangi sebab tentunya masih tidak sah. Jadi dalam mandi ini harus benar-benar hati-hati jangan semberono, yakinkan seluruhnya sudah terbasuh air dengan benar, dan najis sudah di hilangkan jika ada.
Rukun atau kewajiban dalam amndi wajib hanya dua saja, adapun yang lainnya itu termasuk sunnah yang sebaiknya juga di lakukan misalnya seperti :
1. Ketika masuk ke kamar mandi, ambilah air lalu basuhlah tangan terlebih dahulu sampai 3 kali.
2. Bersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di badan.
3. Berwudhu sebagaimana saat wudhu hendak shalat termasuk doa-doanyakemudian tutup dengan menyiram kedua kaki.
4. Awali mandi janabah dengan mengguyur kepala sampai tiga kali--bersamaan dengan niat.
5. Guyur bagian badan sebelah kanan hingga tiga kali.
6. Badan sebelah kiri juga hingga tiga kali.
7. Menggosok-gosok tubuh
8. DLL
Dalam tata cara juga niat mandi wajib ini cukuplah mudah namun tetap harus hati-hati, silahkan kalian pelajari dengan baik sebab aktivitas yang satu ini sangat penting sekali guna menjalani peribadahan lainnya. Pembahasan mengenai hal ini sangat luas sekali apalagi yang berhubungan dengan haid serta nifas, maka dari itu silahkan pelajari lebih lanjut mengenai syarat rukun bacaan doa tata cara niat mandi wajib junub haid besar nifas wiladah yang benar menurut islam dan lainnya. Sumber http://santriema.blogspot.com/