Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Bahasa Daerah


MAKALAHBAHASA DAERAH“BAHASA MELAYU BENGKULU”



BAB I
PENDAHULUAN
       A.    Latar Belakang
Pada dasarnya perubahan bahasa merupakan suatu fenomena yang bersifat semesta dan universal. Perubahan bahasa sebagai fenomena yang bersifat umum sanggup dilihat dari perubahan suara pada tataran fonologi yang merupakan tataran kebahasaan yang sangat fundamental dan penting dalam rangka telaah dibidang linguistik historis komparatif (Fernandez, 1996). Kemudian, perubahan bahasa lainnya yang tidak kalah menarik yaitu relasi kekerabatan bahasa yang dilihat dari aspek historisnya.
     B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan dialek Bahasa Melayu Bengkulu?
2.      Seperti apakah Kosakata Bahasa Melayu Bengkulu?
3.      Apa sajakah Struktur Frase Bahasa Melayu Bengkulu?
4.      Apa sajakah Struktur Kalimat Bahasa Melayu Bengkulu?
       C.    Tujuan
Untuk mengetahui apa yang diketahui ihwal dengan dialek Bahasa Melayu Bengkulu
Untuk mengetahui Seperti apakah Kosakata Bahasa Melayu Bengkulu
Untuk mengetahui Apa sajakah Struktur Frase Bahasa Melayu Bengkulu
Untuk mengetahui Apa sajakah Struktur Kalimat Bahasa Melayu Bengkulu

BAB II
PEMBAHASAN
       A.    Dialek Bahasa Melayu Bengkulu
Bahasa melayu  Bengkulu yaitu bahasa yang dipengaruhi oleh Bahasa Inggris.[1] Kaprikornus bahasa melayu Bengkulu banyak yang ibarat bahasa Inggris sebab indonesia merupakan bekas jajahan inggris (1685-1824). Bahasa melayu bengkulu juga sama pengucapannya dengan bahasa melayu lainnya mirip melayu Minang, melayu Palembang, melayu Jambi terutama yang berlogat “o”.
            Contoh bahasa melayu bengkulu:
Bahasa Melayu Bengkulu
Bahasa Indonsia
1.Apo
Apa
2. Siapo
Siapa
3. Ngapo
Kenapa
4. Andung
Nenek
5. Pak cik
Paman

      B.     Kosakata Bahasa Melayu Bengkulu
Bahasa Melayu Bengkulu mempunyai beberapa pengucapkan kata yang sama dengan Melayu lainnya, mirip Melayu Minang, Melayu Palembang, Melayu Jambi, dan Melayu Riau, terutama yang berlogat “o”. Penuturan bahasa Melayu di Bengkulu hampir mirip penuturan bahasa Melayu dialek Negeri Sembilan, Malaysia.
Orang Bengkulu orisinil sangat mengindahkan tuturan atau sapaan atau panggilan pada seseorang. Apalagi kepada orang yang usianya lebih tua, tabu jikalau hingga memanggil namanya saja mirip memanggil sobat sebaya. Karena di Propinsi Bengkulu terdapat bermacam-macam bahasa, berikut ini yaitu panggilan atau sapaan kepada seseorang berdasarkan bahasa Kota Bengkulu:
1.                  Orang renta pria disapa : ayah, bak, abah
2.                  Orang renta wanita disapa: mak, ibu
3.                  Kakak tertua pria disapa: dang
4.                  Kakak tengah pria disapa: donga
5.                  Kakak kecil pria disapa: docik
6.                  Kakak tertua wanita disapa: Inga
7.                  Kakak tengah wanita disapa: Ciknga
8.                  Kakak kecil wanita disapa: Dodo, Cik Anjong, Cik Endek
9.                  Adik terkecil pria atau wanita disapa: Bungsu
10.              Paman disapa: Wan Bibi (saudara Ayah atau Ibu) disapa: Cucik, Bucik
11.              Orang renta Ayah atau Ibu yang pria disapa: Datuk
12.              Orang renta Ayah atau Ibu yang wanita disapa: Nenek
13.              Orang renta Datuk atau Nenek disapa: Poyang
14.              Laki-laki yang sebaya dengan Wan disapa: Pak Uncu
15.              Perempuan yang sebaya dengan Cucik, Bucik disapa: Uncu
16.              Kakak Ayah atau Ibu yang pria disapa: Pakdang
17.              Kakak Ayah atau Ibu yang Perempuan disapa: Ibudang
18.              Laki-laki yang sebaya dengan abang pria disapa: Udo
19.              Perempuan yang sebaya dengan abang wanita disapa: Cuk Udo, Uning
C.    Struktural Frase Bahasa Melayu Bengkulu
1.   Pengertian Frase
Frase Pengertian frase dalam bahasa Melayu Bengkulu mengacu pendapat Ramlan (1987: 151), yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Bahasa Melayu Bengkulu sanggup dicontohkan sebagai berikut:
a.          ruma sekola tu (gedung sekolah itu)
b.         ruma baRu (rumah baru)
c.          bak yang tibo (bapak yang datang)
d.         nasi duo bungkus (nasi dua bungkus)
e.          carito sang kancil(dongeng si kancil)
2.   Jenis Frase
a.         frase dalam bahasa Pekal mengacu pendapat Rarnlan, yang menggolongkan frase menjadi 5 (lima) macam, yaitu: 1). frase nominal 2). frase verbal, (3) frase bilangan, (4) frase keterangan, dan (5) frase depan. Masing-masing frase sanggup diperikan sebagai berikut:
b.         Frase Nominal
Baq nggabar Ruma kecik .Ayah menggambar rumah kecil' Frase Ruma lecik 'rumah kecil' dari data tersebut mempunyai distribusi yang sama dengan kata Ruma'rumah'. Kata ruma termasuk kata nominal, sehingga frase tersebut merupakan frase nominal. teladan lain sanggup dikemukakan sebagai berikut:
Ruma sekola baRu ( gedung sekolah baru)
alaman Ruma (halaman rumah)
baju kuning (baju kuning)
c.          Frase Verbal
Frase lisan yaitu frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata verbal, seperti: (10) Iagi makan sedang makan, terdiri dari kata tambah sebagai atribut, diikuti Contoh lain seperti:
1)      ndaq pal : 'akan pergi'
2)      la mandi : 'akan pergi'
3)      belum tiduk: 'belum tidur'
4)      mbaco kek nulis: 'membaca dan menulis'
d.         Frase Bilangan
Yang dimaksud dengan frase bilangan ialah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan, seperti: (15) duo ekur ayam 'dua ekor ayam '. mempunyai distribusi yang sama dengan duo 'dua'. Kata duo sebagai kata bilangan yang diikuti oleh kata ikur 'ekor' sebagai satuan. Contoh lain sebagai berikut:
1)      limo buah buku gambar (lima buah buku gambar)
2)      sanagnyo tuju orang (saudaranya tujuh orang)
3)      kretanyo tigo bua(keretanya tiga buar)
e.          Frase Keterangan
Frase keterangan ialah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan, seperti: malam semalam' malam kemarin'. Frase malam semalam, rnempunyai distribusi yang sama dengan kata semalam. Kata semalam termasuk dalam kata keterangan. Contoh lain seperti:
1)      subu tadi (pagi tadi)
2)      malam luso (malam besok)
3)      subu luso(pagi besok)
f.          Frase Depan
Frase depan ialah frase yang diawali oleh kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frase golongan nominal, verbal, bilangan atau keterangan, sebagai aksisnya. Contoh dalam bahasa Melayu Bengkulu sebagai berikut.
1)      di Mukomuko (dari mukomuko)
2)      ke lepau (ke warung)
3)      dari tigo ikur ayam (dari tiga ekor ayam)
4)      nyo tinggal di lepau(dia tinggal diwarung)
       D.    Struktur Kalimat Bahasa Melayu Bengkulu
1.      Jenis Kalimat
Jenis kalimat dalam bahasa Melayu Bengkulu sanggup digolongkan menjadi tiga golongan, yakni: kalimat berita perintah, tanya dan perintah atau suruh, seperti:
Johan kek Amir sekelas ('Johan dan Amir sekelas). Data dari teladan tersebut menyatakan kalimat berita, sebab mengandung berita.
2.      Struktur Kalimat
a)      Anaq tu anaq pak uncu.( anak itu anak paman)
b)      ORang tu guru sayo. (orang itu guru saya)
c)      Nyo lagi mbaco kek sayo lagi nulis (dia sedang membaca dan saya sedang menulis)
d)     Baqnanam bawang kek maq nanam tomat(ayah sedang menanam bawang dan ibu menanam tomat)
Data a) dan b) merupakan struktur kalimat tunggal, sebab hanya mempunyai satu konstruksi, yakni S dan P, sedangkan data c) dan d) merupakan struktur kalimat majemuk, sebab mengandung dua konstruksi kalimat, yakni S,P dan S,P.
3.      Arti Struktural
Kalimat Pertemuan antara kata dengan kata dalam suatu kalimat sanggup menghasilkan arti gramatikal atau arti struktural. Dalam bahasa Melayu Bengkulu mencakup 3 macam, yakni: arti yang timbul akhir pertemuan antara subjek dengan predikat, arti keterangan, dan arti yang timbul akhir pertemuan antarklausa, mirip :
a)      ORang dagang lagi meli kopi. (Pedagang sedang membeli kopi)
b)      BeRas iko daRi Padang. (Beras itu dari Padang)
c)      Maq menggulai guali palembang kek baq di kebun. (Ibu memasak memasak kuliner palembang dan ayah di kebun)
Data a) menyatakan arti subjek sebagai pelaku yang tersebut dalam predikat, sedang data b) menyatakan arti keterangan tempat, dan data c) menyatakan arti penjumlahan antara dua klausa.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bahasa melayu Bengkulu banyak yang ibarat bahasa Inggris sebab indonesia merupakan bekas jajahan inggris (1685-1824). Bahasa Melayu Bengkulu mempunyai beberapa pengucapkan kata yang sama dengan Melayu lainnya, mirip Melayu Minang, Melayu Palembang, Melayu Jambi, dan Melayu Riau, terutama yang berlogat “o”. Penuturan bahasa Melayu di Bengkulu hampir mirip penuturan bahasa Melayu dialek Negeri Sembilan, Malaysia.
Frase Pengertian frase dalam bahasa Melayu Bengkulu mengacu pendapat Ramlan (1987: 151), yaitu satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa.
Bahasa Melayu Bengkulu terdapat pemakaian frase yang meliputi, jenis frase, konstruksi frase, dan arti struktur frase. Bahasa Melayu Bengkulu mengenal adanya kalimat, yang mencakup jenis kalimat yang terdiri dari kalimat berita, tanya, perintah, dan juga mengenal macam struktur kalimat, yakni kalimat tunggal dan majemuk, serta mengenal arti strukturak kalimat dari pertemuan antara kata dengan kata dalam suatu kalimat, yakni arti subjek sebagai pelaku dalam predikat, arti keterangan, dan arti akhir pertemuan antarklausa.
B.     Kritik dan saran
Bahasa kawasan sangat penting dijaga kelestariannya, terutama dikalangan mahasiswa yang dominannya memakai bahasa daerah. Kaprikornus sebaiknya dari setiap kawasan patut menciptakan suatu perkumpulan atau suatu komunitas wilayahnya masing-masing. Agar tetap sanggup memakai bahasa wilayahnya tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Fokker, A.A. 1979. Penganrar Sintaksis Indonesio. Jakarta: Pradnya Paramita.
Kridalaksana, Harimurti. I 982. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia



[1] Elvi Ansori, Ragam bahasa di provinsi bengkulu, (Bengkulu, 2016) hal. 48