Bacaan Amalan Doa Rabu Terakhir Bulan Safar Rebo Wekasan
Bacaan Amalan Doa Rabu Terakhir Bulan Safar Rebo Wekasan - Bulan safar adalah salah satu dari 12 bulan hijriyah yang di yakini sebagian besar umat muslim menyimpan rahasia penting yaitu turunya bala pada hari rabu terakhir bulan safar atau yang di kenal dengan malam rabu wekasan / kasan, pandangan ini sudah sejak dulu di yakini keberadaannya.
Adapun pandangan yang telah membudaya di masyarakat muslim saat ini yang berpandangan hal seperti itu, di bantah oleh sebuah hadist yang berbunyi "tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa."(H.R.Bukhari dan Muslim).
Lalu bagai mana mengenai balai yang turun di rabu terakhir bulan safar, Adapun yang menerangkan hal tersebut sebagai mana yang tertera dalam hadist ibnu abas r.a bahwa rosul bersabda bahwa rabu terakhir dalam sebulan ialah hari terjadinya sial terus. Sebenarnya hadist ini adalah dhoif namun menurut para ahli hadist, boleh di pakai karena lebih termasuk pada anjuran dan peringatan bukan pada penjelasan suatu hukum.
Para ulama ahli ma'rifat atau ulama ahli hikmah juga berpandangan bahwa pada hari rabu terakhir bulan safar atau yang di namakan dengan rebo wekasan (rebo kasan/pungkasan) yaitu saat di turunkannya 320.000 bala. Ketika seorang ulama ahli ma'rifat berbicara suatu hal, maka ucapan yang di keluarkannya tersebut timbul dari hati yang datang dari allah swt yang mana hal tersebut di luar jangkauan manusia pada umumnya atau khawariqul adah, seperti kita yakini bahwa di para ulama dan para wali ada yang namanya ilham dan karomah. Pendapat-pendapat ulama seperti halnya tersebut, tidak untuk menetapkan suatu hukum seperti wajib, sunah, makruh, haram dan lain sebagainya, tetapi lebih terarah pada informasi atau peringatan bahwa pada bulan safat rabu terakhirnya diturunkan 320 ribu bala.
Tidak Ada amalan rebo wekasan khusus yang harus di amalkan pada hari atau malam tersebut, boleh apa saja selama hal tersebut bisa lebih mendekatkan diri kepada allah swt, tetapi menurut para ulama, amalan yang bisa di kerjakan di antaranya yaitu.
1. Shalat Sunnah 4 Rakaat, pada masing-masing rakaat membaca surat al-fatihah 1x, surat al-kautsar 17x, al-ikhlas 5x, al-falaq dan an-nas 1x.
2. Membaca Doa
3. Memperbanyak membacakan al-qur'an seperti surat yasin, shalawat kepada nabi, istighfar berdzikir dan yang lainnya.
4. Memperbanyak shadaqah.
5. Kemudian Menulis Ayat-Ayat Berikut Yang kemudian Di Masukan Kedalam Air Bersih Lalu Di Munum
Semua doa rebo wekasan di atas tetntunya harus di dasari dengan niat ikhlas semata-mata karena allah, sebab segala sesuatu, baik yang menghadirkan atau menghilangkan sesuatu yang ada di alam muka bumi ini hanya allah, termasuk ada atau tiadanya bala tersebut. Sumber http://santriema.blogspot.com/
Adapun pandangan yang telah membudaya di masyarakat muslim saat ini yang berpandangan hal seperti itu, di bantah oleh sebuah hadist yang berbunyi "tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa."(H.R.Bukhari dan Muslim).
Lalu bagai mana mengenai balai yang turun di rabu terakhir bulan safar, Adapun yang menerangkan hal tersebut sebagai mana yang tertera dalam hadist ibnu abas r.a bahwa rosul bersabda bahwa rabu terakhir dalam sebulan ialah hari terjadinya sial terus. Sebenarnya hadist ini adalah dhoif namun menurut para ahli hadist, boleh di pakai karena lebih termasuk pada anjuran dan peringatan bukan pada penjelasan suatu hukum.
Para ulama ahli ma'rifat atau ulama ahli hikmah juga berpandangan bahwa pada hari rabu terakhir bulan safar atau yang di namakan dengan rebo wekasan (rebo kasan/pungkasan) yaitu saat di turunkannya 320.000 bala. Ketika seorang ulama ahli ma'rifat berbicara suatu hal, maka ucapan yang di keluarkannya tersebut timbul dari hati yang datang dari allah swt yang mana hal tersebut di luar jangkauan manusia pada umumnya atau khawariqul adah, seperti kita yakini bahwa di para ulama dan para wali ada yang namanya ilham dan karomah. Pendapat-pendapat ulama seperti halnya tersebut, tidak untuk menetapkan suatu hukum seperti wajib, sunah, makruh, haram dan lain sebagainya, tetapi lebih terarah pada informasi atau peringatan bahwa pada bulan safat rabu terakhirnya diturunkan 320 ribu bala.
Tidak Ada amalan rebo wekasan khusus yang harus di amalkan pada hari atau malam tersebut, boleh apa saja selama hal tersebut bisa lebih mendekatkan diri kepada allah swt, tetapi menurut para ulama, amalan yang bisa di kerjakan di antaranya yaitu.
1. Shalat Sunnah 4 Rakaat, pada masing-masing rakaat membaca surat al-fatihah 1x, surat al-kautsar 17x, al-ikhlas 5x, al-falaq dan an-nas 1x.
2. Membaca Doa
3. Memperbanyak membacakan al-qur'an seperti surat yasin, shalawat kepada nabi, istighfar berdzikir dan yang lainnya.
4. Memperbanyak shadaqah.
5. Kemudian Menulis Ayat-Ayat Berikut Yang kemudian Di Masukan Kedalam Air Bersih Lalu Di Munum
سلام علي نوح في الع المين. انا كذلك نجزي المحسنين. سلام علي ابراهيم كذلك نجزي المحسنين. سلام علي موسي وها رون انا كذلك نجزي المحسنين. سلام علي ال ياسين انا كذلك نجزي المحسنين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خال دين. سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبي الدار. سلام هي حتي مطلع الفجر
Semua doa rebo wekasan di atas tetntunya harus di dasari dengan niat ikhlas semata-mata karena allah, sebab segala sesuatu, baik yang menghadirkan atau menghilangkan sesuatu yang ada di alam muka bumi ini hanya allah, termasuk ada atau tiadanya bala tersebut. Sumber http://santriema.blogspot.com/