Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hari Blogger Nasional : Momen Ngeblog Bareng Blogger Balikpapan Dimulai Kembali


#Throwback
#SemacamProlog
Delapan tahun lalu, saya mengikuti training blog lewat suatu event besar bertajuk Roadshow “Pesta Blogger 2009”dengan satu sesinya: Blogshop, Blogging Workshop yang berafiliasi dengan Balikpapan Blogger Community (B! Blogger). Saat itu saya hadir sebagai guru, mewakili sekolah daerah saya mengajar. Saya sangat antusias menjadi GURU GO-BLOG. Istilah yang sebetulnya bermakna luhur, tapi pada kesudahannya bikin terpingkal-pingkal, alasannya ialah mengandung homofon.
Dengan berniat meningkatkan mutu profesi, saya pun merancang akan mengisi apa saja di blog; materi-materi pelajaran, kurikulum, materi tugas, diskusi interaktif dan lainnya. Rancangan ini kemudian bertolak belakang dengan kenyataan betapa banyaknya beban guru dan saya masih berniat menambahnya di blog?
Sudahlah, saya pun mengkhatamkan niat mulia itu. Saya belum se-teladan itu.

Blog kemudian menjadi daerah curahan saya sehari-hari. Tentang betapa berisiknya para murid dan betapa menyenangkan bersama mereka, perihal kisah ide orang-orang yang saya dengar, perihal perbuatan memalukan yang tidak perlu disembunyikan, perihal segala sesuatu yang tidak ingin saya lupakan juga perasaan-perasaan yang butuh diluapkan. Intinya, blog bagaikan buku harian dan sebagaimana buku harian, saya pun mempercantiknya dengan desain yang manis, gambar, musik, dan hiasan bunga, pita-pita serta kartun imut. Hasilnya blog saya lebih bernuansa centil daripada elegan.  Sungguh, betapa labilnya bu guru pada hari itu.

Saya pun aib kalau ada yang baca. Saya mulai menjarangkan menulis di blog. Kadang celinguk cilukba-in sesaat, kemudian lupakan kembali. Saat itu, meski sudah bergabung dengan Balikpapan Blogger Community semangat ngeblog redup meredam dan lambat laun komunitas ini pun mulai pasif.

Long story short, tahun 2015 saya bergabung dengan beberapa komunitas blogger yang isinya kaum hawa. They said the power of emak-emak, saya pun kepincut membangun blog yang gres dengan tidak tanggung-tanggung. Hasrat menulis jauh lebih besar dan berani dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya membeli domain www.bulirjeruk.com di tahun 2016, saya juga mempelajari koding, merombaknya setengah mati, mendesainnya, menciptakan kategori, merapikan biar nyaman dibaca dan lain-lainnya yang semua itu saya lakukan sendiri. Demi apa? Bukan demi apa pun, I just need to challenge my self. Ya, kadang kita butuh menantang diri sendiri untuk tahu seberapa besar potensi yang kita miliki, yang hasilnya ialah luapan kebahagiaan yang sukar didefinisikan.
Dibuat manual, diedit digital
Saya juga mulai membiasakan menulis minimal 500 kata (target pribadi) dibandingkan dulu yang hanya seuprit-uprit kalimat yang penting ceria asal setor. Lagi dan lagi saya berguru merapikan goresan pena biar tidak terasa berdesakan sehingga siapa pun yang membaca merasa nyaman. Saya tahu effort saya belum seberapa, saya masih terpatah-patah dalam memuluskan tulisan.

Saya juga melihat betapa berbedanya perkembangan blog dulu dan sekarang.
Kini, blog bisa menjadi media sounding layaknya televisi, dimana bisa saja terdapat commercial break entah dalam proses dongeng atau yah, dalam full content. Blog ini pun telah mendapatkan beberapa kerjasama, tentu dengan beberapa catatan dan kebolehan. Saya memang masih primitif dalam menerapkan prinsip pada blog ini. Karena blog mengatakan ciri pemiliknya, disitu saya harap bisa memanajemen blog ini lebih baik ke depannya. Tentu saja, ini pilihan masing-masing owner ingin menerapkan apa pada blognya.

Semua yang saya peroleh ini lebih banyak berasal dari komunitas blogger luar kota, termasuk mendapatkan banyak kenalan blogger-blogger perempuan, dari IRT juga cewek-cewek muda yang spirit ngeblognya luar biasa. Disinilah saya merasa betapa menyenangkannya kalau perempuan-perempuan menyerupai ini ada di kota saya. Saya tahu mereka ada, saya tahu mereka punya kecintaan pada dunia menulis, mungkin sudah ada yang punya blog, mungkin sudah aktif tapi tak pernah bergabung dengan Balikpapan Blogger Community. Tentu komunitas ini bukan milik satu gender. Ini perihal bagaimana merangkul mereka yang punya kenikmatan menekuni dunia menulis, mempunyai kreativitas, ide, keunikan hidup, mereka butuh meluapkan namun tidak tahu dimana dan bagaimana caranya.

Setelah Sekian Lama, Kelas Itu Dimulai Kembali.

Setelah mencukupkan diri dari berhibernasi, komunitas blogger ini akhirnya membuka kelasnya untuk pertama kali kembali sempurna di Hari Blogger Nasional 2017, yang jatuh pada Jum’at, 27 Oktober lalu. Momen Istimewa ini, kembali diadakan di Grand Tjokro Balikpapan.

Ini kali kedua, Grand Tjokro Balikpapan menjembatani pertemuan komunitas blogger, sesudah sebelumnya mengundang Balikpapan Blogger Community bersama Influencer untuk tour hotel di bintang 4 yang lokasinya berdekatan dengan Bandara Sultan Aji Muhamammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.


Masih di lokasi yang sama pula --Tjokro Restaurant Pool Terrace— kelas ini dimulai pada sore hari dan dihadiri wajah-wajah gres serta wajah usang yang jarang bisa hadir. Bisa dibilang mereka yang hadir kali ini bukan “dia lagi, dia lagi. Oleh alasannya ialah itu sebelum memulai, kami berkenalan lebih dahulu. Kini, kaum hawanya lebih banyak lagi.

Ada 3 materi yang dibagikan dalam kelas  yang bertajuk Ngeblog Bareng Balikpapan Blogger ini.

STARTING YOUR BLOG

Materi ini dimulai oleh Pak Bambang Herlandi selaku Ketua B!Blogger. Pak Bambang menyajikan sesi menarik perihal bagaimana memulai blog baik memakai platform gratisan atau yang berbayar. Mengapa menarik? Karena selain menjelaskan, dia juga punya tujuan “meracuni” blogger-blogger yang masih betah dengan gratisan biar segera bermigrasi. Dua platform yang dibahas ialah wordpress dan blogspot sebagaimana yang umumnya dipakai para blogger. Diceritakan juga, dulu ada beberapa platform yang dipakai blogger, namun kini sudah tiada. Tujuan dari “meracuni” ini tidak lain alasannya ialah banyak blogger yang sudah sangat serius menekuni kegiatannya termasuk berafiliasi dengan brand. Keuntungan memakai blog mandiri, selain gampang diingat (kecuali dari awal namanya sudah banyak mengandung konsonan), disukai pengunjung dan blogger jadi rajin menulis (sayang kan, sudah berinvestasi sekian rupiah).
Blog yang menjadi pola di sesi ialah blog dia sendiri (www.bambangherlandi.web.id) dan blognya Kak Anna Rosanna (mungkin alasannya ialah dia tidak bisa hadir, jadi lezat banget diobrolin LOL)
Selain itu, dibahas pula perihal dlvr.it yang bisa me-share artikel kita secara otomatis di sosial media.

INTRODUCING SEO
“Belajar SEO itu ribet,”katanya. Tapi seribet-ribetnya kita juga mesti belajar. Sesi kedua ini dibawakan oleh Mas Anggi Alfonso, seorang traveller dan juga pengelola salah satu akun populer di kota Balikpapan yang membahas SEO (Search Engine Optimization). Tentu saja, SEO itu banyak ragamnya. Untuk sesi ini, Anggi Alfonso banyak membahas perihal bagaimana menguasai keyword.
Karena keyword menjadi satu jalan mengapa orang-orang berkunjung ke blog kita yang nantinya akan besar lengan berkuasa pada rating, traffic dan bisa nangkring di page one.

Sebagai seorang traveller, Anggi juga menceritakan untuk blog yang dia kelola ialah murni apa yang ia alami dan ia perbuat. Maka, bila berdasarkan temuannya terdapat kekurangan dan kejelekan akan ia sampaikan dalam blognya. Menurut saya ini poin plus yang dibentuk Anggi Alfonso, dan pihak yang menjadi materi review tidak perlu merasa khawatir akan berkurangnya konsumen. Karena sebetulnya ini tergantung diksi yang dibentuk penulis, apakah berpegang pada penyampaian yang ber-attitude atau nyampah-nyampah nggak jelas.

WRITING CLASS
Sesi terakhir, rasanya sudah menginjak pukul 9 malam  Mbak Neno Rachmadana tampil memukau dengan materinya perihal bagaimana menghasilkan konten yang baik. Sebagai seseorang yang merasakan duni a copywriting, Mbak Neno menjelaskan bagaimana mengemas artikel yang menarik itu yang nantinya bisa dipadupadankan dengan blog.

Karena ngeblog berdasarkan saya punya style yang berbeda dari artikel formal. Tapi, bukan berarti tidak bisa diselaraskan dan bukan berarti pula tidak bisa curhat-curhat di blog. Seperti Hari Blogger Nasional tahun lalu, saya malah bikin curhatan di blog dan hasilnya trafficnya tinggi banget. Ternyata ada saja yang suka goresan pena nyerocos-nyerocos alami.


Sumber IG : @grandtjokrobalikpapan

LIWETAN, SENI MENIKMATI KULINER TRADISIONAL
Kalau tadi sesi msteri, bagaimana dengan sesi istirahat?
Saya tidak mengira kalau Grand Tjokro Balikpapan menyajikan liwetan pada Ngeblog Bareng di Hari Blogger Nasional 2017 ini. Ngeliwet buat saya ialah cara tradisional makan bersama yang kini hadir dalam nuansa modern. Menu tradisional menyerupai urap, sayur, ikan lele, ikan asin, sambal pete tersaji untuk kami semua. Jamuan yang WAW berdasarkan saya, belum lagi coffee break di sore hari disediakan bubur kacang ijo, jagung, pisang dan kacang rebus. Kulinernya Indonesia, yang sering bikin kangen kehangatan rumah.


SELAMAT HARI BLOGGER NASIONAL 2017

Untuk kalian para blogger yang menjadi pemicu saya, menulis lebih baik lagi. Saya belum merasa blogger, masih merasa punya blog saja.
Kelas perdana sesudah sekian usang yang diadakan B!Blogger ini semoga bisa memotivasi untuk terus menulis dan berkarya. Setidaknya bisa menjalin silaturahim. Dengan niat yang baik, Balikpapan Blogger Community akan mengadakan kelas kembali untuk selanjutnya. Terimakasih Grand Tjokro Balikpapan yang telah mewadahi momen Istimewa ini. Tetap semangat.


Salam.