Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kalimantan Green Netizen, Komunitas Yang Siap Memviralkan Penghijauan


Viral.
Apa sih yang sedang viral dikala ini?

Kata viral termasuk istilah terkenal masa kini. Kata viral dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang menyebar cepat di internet, bisa berita, gambar, meme (gambar dengan goresan pena bernada humor), video, audio, atau pun status.
Adakalanya sesuatu yang viral ini yakni sesuatu yang baik, namun banyak juga yang yah… nggak banget buat disebarin, tapi ya tersebar juga. That’s why kata viral disandingkan dengan kata virus; beredar cepat dan luas.

Terus gimana caranya kalau sudah sanggup something viral yang nggak mutu atau nggak baik? Ya, jangan ikut menyebarkan meskipun kalimat yang dipakai bukan kalimat yang mengajak, misalnya :
“ya ampun, coba lihat nih Si Anu nggak pake baju pas ke ijab kabul Si Anu, kalau saya sih nggak banget begitu.”
Atau; “Astaghfirullah, ni lagu porno amat kemudian dibagikan di beranda facebook.

(Tutup muka)

Selain tidak ikut menyebarkan, ada cara kedua yaitu menyebarkan sesuatu yang baik secara terus menerus. Karena dengan menyebarkan info baik kita turut membantu menanamkan pemahaman dan minat yang sempurna kepada masyarakat. Misalnya memviralkan pinjaman kemanusiaan atau gerakan gemar membaca.

Berangkat dari pemahaman ini, pada Agustus kemudian diadakan Peluncuran KalimantanGreen Netizen Community. Sesuai namanya, jadwal ini ditujukan untuk membangun dan memperkuat jejaring Green Netizen Ekoregion Kalimantan. Jadi, dalam komunitas ini ada teman-teman dari Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan saya sendiri Kalimantan Timur.  Sedangkan tujuan terbesarnya yakni mewujudkan lingkungan hijau berkualitas dan hutan sebagai penyangga kehidupan. Lewat apa? Tentu selain kegiatan nyata, juga ada upaya-upaya penyebarannya di dunia maya.

Hutan Mangrove @Mangrove Center


Sebenarnya, jadwal ini juga merupakan bentuk apresiasi kepada Bapak Agus Bei, yang gres saja mendapatkan penghargaan Kalpataru Perintis Lingkungan Kota Balikpapan Kalimantan Timur dari Bapak Presiden Jokowi. Penghargaan yang bikin saya berdecak kagum. Jujur, saya gres tahu kerumitan para peraih Kalpataru Perintis ini. Betapa tidak, Pak Agus Bei harus bisa menjelaskan jadwal kerjanya selama belasan tahun tidak hanya dalam bentuk ekspresi namun juga laporan dan dia pun harus bersaing dengan para kandidat akseptor kalpataru lainnya.

Kalimantan Green Netizen ini digagas oleh Pusat Pengendali Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan yakni dibawah asuhan Bpk Tribangun Laksana selaku Kepala Pusat. Lembaga ini sendiri berada eksklusif di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Acara ini dikemas outdoor dengan sangat santai di daerah Mangrove Center- Balikpapan yaitu lokasi mangrove yang telah dirintis oleh sosok Agus Bei.

Agus Bei - Peraih Kalpataru Perintis


Tidak hanya santai namun juga penuh gelak tawa. Ini terasa sekali dengan banyaknya candaan dari Bpk. Tribangun Laksana atau lebih dikenal dengan Pak Sony. Lewat beliau, balasannya kami mempunyai yel-yel paling abstrak sejagat peryel-yelan. Macam inilah yel-yel dari beliau:
Bpk Sony : “Eh, dari tadi kita belum bikin yel-yel ya?”
Audiens : “Beluuuuuuuum.”
Bpk Sony: “Oke kalau kita buat yel yel… eh, apa ya yel yel-nya? Oya… yel-yel-nya:
YEL YEL YEL
“Siap?”
Audiens: “SIAP……………. YEL-YEL-YEL

Begitulah, dongeng dari YEL YEL YEL menjadi yel-yel official Kalimantan Green Netizen. Lalu siapa saja yang hadir? Selain dari P3EKalimatan, dihadiri pula seruan dari sekolah-sekolah di Balikpapan (guru dan murid), Duta Lingkungan Hidup, Jurnalis dan juga Blogger Balikpapan. Peluncuran Kalimantan Green Netizen ini juga menghadirkan Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Dari kiri : Duta Lingkungan, Bpk. Sony, Walikota Balikpapan-Rizal Efendi (paling tengah) dan Blogger Balikpapan
Credit photo : Bambang Herlandi IG : @bambangherlandi

Tentu saja siapa pun bisa menjadi bab dari komunitas Kalimantan Green Netizen, Bapak Sony sendiri menyampaikan demikian. Setiap anggotanya berhak mengajak untuk mengenalkan komunitas dan berhak mengajak pihak lain berkontribusi terhadap alam. Perlu dipahami, bahwa data pengguna produktif internet di Indonesia mencapai angka yang luar biasa. Berita-berita di internet menjadi masakan empuk yang begitu mudahnya disebarkan. Maka dari itu sayang sekali kalau sesuatu yang menyebar ini tidak mempunyai kebermanfaatan, tidak berisi fakta, palsu atau yang dikenal dengan hoax.

Bpk. Tbl Sony

Dengan sasaran kaula muda dan mereka yang produktif di dunia maya (seperti IG-ers, facebooker, atau pun blogger) tentunya dibutuhkan Kalimantan Green Netizen ini bisa menjadi penghubung, dari P3Ekalimantan sendiri dengan pengguna internet aktif, maupun dari pengguna internet aktif kepada pengguna internet pasif lainnya sehubungan dengan wacana penghijauan dan lingkungan hidup.
 
Pembibitan

Siap meluncur

Beberapa isu seputar lingkungan juga dibahas di jadwal ini secara impulsif dan bersifat kilas balik, menyerupai isu banjir, carbon trade, ekosistem karst, DAS, dan pemahaman lain yang dijawab ketidaktahuan oleh peserta termasuk ketika dilontarkan pertanyaan : “ada yang tahu berapa jumlah Taman Nasional yang ada di Kalimantan?” (kemudian banyak yang menjawab tidak tahu, sebagian kecil salah menjawab). Inilah yang memicu alasan Komunitas Kalimantan Green Netizen layak dibangun. Karena sesudah bergabung dengan Komunitas Kalimantan Green Netizen, pelan-pelan wacana seputar penghijauan dan lingkungan ini bisa terbina. Beberapa artikel sudah sering dibagikan oleh Bpk. Agus Bei dan pengelola komunitas. 

Lirik juga artikel : kulit bawang putih didaur ulang?

Sebagai bentuk tindakan nyata, juga dilakukan agresi bersih-bersih lingkungan beberapa pekan sesudah Peluncuran Kalimantan Green Netizen Community.
 
Ekowisata Plan
Pada momen membuatkan di Peluncuran Kalimantan Green Netizen ini juga diisi dengan bahan dari Ketua Balikpapan Blogger, Bambang Herlandi yakni bagaimana “Optimalisasi Blog dan Medsos Untuk Kampanye Lingkungan Hidup”. Lalu ada Willy Ekariyono dari Komunitas Wildlife Photography Balikpapan yang membahas ihwal “Basic Photography Untuk Wildlife Photography” itu sendiri. Dua topik yang sama-sama menarik buat saya.
 
Bambang Herlandi, Ketua Blogger Balikpapan

Terakhir sebagai epilog acara, semua peserta diajak nge-trip mengelilingi hutan mangrove dengan memakai bahtera motor. Jangan ditanya apa peserta senang? Karena semuanya bahagia dan sangat menantikannya.
 
Persiapan berkelana di antara mangrove

lebih dari 4 bahtera motor disiapkan


Sukses Untuk KGN, Salam Hijau
Credit photo : Bambang Herlandi IG : @bambangherlandi

Nah, kalau kau orang Kalimantan dan (ingin) peduli dengan lingkungan, boleh banget lho bergabung.  Untuk dikala ini Komunitas Kalimantan Green Netizen masih memakai nama P3EKalimantan di media umum twitter dan layanan Line.


Salam,

Lidha Maul