Sebuah Catatan Wacana Live To The Max
Ibu saya sering penasaran: “Kenapa sih orang-orang itu mau repot-repot naik gunung? Memangnya nggak ada kerjaan ya di muka bumi? Kalau kenapa-kenapa nanti gimana?”
**pukpuk Ibu**
Ibu saya yakni sekian juta emak-emak yang mengkhawatirkan para anak muda yang doyan naik gunung dan memperlihatkan jawaban heran setiap kali dia melihat adegannya di TV sambil sesekali mengadon martabak.
Kalau saya tentu tidak heran. Sejak Sekolah Menengah Pertama saya sudah antusias sekali ikut PA (Pecinta Alam) demi keinginan mendaki gunung. Berkat kekhawatiran Ibu pula, keinginan naik gunung itu merosot sampai di tepi lamunan semata. Bagi saya tidak mengapa, alasannya toh kesudahannya saya sempat merasakan bagaimana nikmatnya keindahan sunrise dari kawasan ketinggian.
Bukan sekedar kekinian, mengapa orang-orang ingin mencapai sebuah puncak atau melintasi dan menyeberangi sesuatu yang berbeda, sebetulnya hal-hal itulah yang membuat hidup kian hidup. Saya menyebutnya live to the max.
LIVE TO THE MAX pada tiap orang tentu berbeda-beda. Karena pengetahuan dan hasrat yang kita miliki tidak sama satu dengan lainnya. Ibu saya yang notabene Ibu Rumah Tangga memang tidak mempunyai keinginan mendaki gunung, tapi menyebarkan potensinya supaya hidup maksimal tetap harus baginya.
Meskipun saya dan Ibu sama-sama IRT namun kami pun mempunyai perbedaan untuk membuat hidup kami lebih hidup. Perbedaan tidak membuat kita tidak bisa merumuskan apa-apa aja sih yang membuat hidup ini makin hidup.
MENCOBA HAL BARU
Trying new thing yakni satu cara untuk menimbulkan hari-hari saya berbeda, meskipun dengan rutinitas yang sama. Misalkan ketika berkebun, saya tidak cuma nanam-menanam, potong-memotong, saya juga membuat penyangga, rak kayu atau pot-pot mini. Selain menambah pengalaman, ini sekaligus memperlihatkan level pada saya. Mencoba hal gres juga bisa saya lakukan di luar dari acara rumah. Ketika suatu hari saya pergi traveling, berjalan kaki berkilo-kilo meter justru menimbulkan kepuasan yang berbeda. Atau ketika saya bersama si kecil, ada hal-hal yang tidak biasa saya lakukan tapi demi kemampuannya, saya pun mau mencoba. Hal gres apa saja boleh dicoba, dengan catatan as long as positive.
MENGEMBANGKAN MINAT DAN HOBI
Sebagai IRT, yang kata orang selalu di rumah saja—saya tidak keberatan. Karena keberatan cuma akan menambah energi negatif. Namun, saya mau mencoba dan mencoba sesuatu yang gres semisal menjadi blogger atau menulis. Saya yang mempunyai minat di dunia literasi ini tidak terasa menjalani apa yang disebut working at home yang ternyata menambah khasanah baru, ketika saya sadari ternyata acara saya serupa (walau tidak sempurna) layaknya pekerja kantoran. Ternyata saya tetap bisa berhadapan dengan klien, tetap membuat laporan dan tetap membuat invoice. Bedanya saya bisa melaksanakan semua itu dengan tetap memakai daster. Ada lagi hobi saya, yakni memotret dan bermain aplikasinya dan di luar itu saya bahagia berkebun.
MEMAKSIMALKAN POTENSI
“Kamu nggak akan pernah tahu kekuatan kakimu jikalau kau tidak melompatinya dan berlari.” Potongan kalimat dalam sebuah film itu saya yakini ada benarnya. Saya nggak akan pernah tahu potensi saya jikalau tidak berani untuk memaksimalkannya.
TANTANGAN
Memang yang namanya tantangan itu bikin hidup agresif ya? Hehehe. Kalau tidak ada yang menantang sebetulnya kita bisa membuat list tantangan untuk diri sendiri. Sesuatu yang saya sebut bisa melampaui batas. Sesuatu yang berbeda atau sesuatu yang bisa melalui hambatan-hambatan. Pada diri saya sendiri, saya punya momen-momen tidak nyaman berhadapan dengan orang-orang, aib bangun di depan publik. Untuk mengatasinya tidak perlu menunggu orang lain untuk menantang. Saya mesti bisa menantang diri saya sendiri untuk mengatasi kekurangan diri. Tantangan ini berkhasiat sekali untuk memberi semangat nan powerfull dalam hidup. Layaknya menyirami kegersangan diri.
PUNYA IMPIAN
Biar hidup makin hidup ini nggak cuma sekadar lebih, maka dari itu kita mesti punya impian. Buat saya, keinginan membuat segala sesuatunya bisa ter-target.
Mengapa hidup butuh rasa lebih hidup lagi? Manusia itu tempatnya kebosanan. Bosan adakalanya membunuh kehidupan. Adakalanya bosan justru membuat kehidupan. Tentu yang mesti diambil yakni yang membuat kehidupan. Saya tentu bisa bosan dengan rutinitas emak-emak yang mengawali buka mata dengan setumpuk cucian dan menutup mata dengan rasa lelah, tapi saya dilarang meninggalkan rutinitas tersebut. Karena itu saya harus bisa ‘memanipulasi’ rasa bosan dengan aspek-aspek di atas. Harus ada yang berbeda dari rutinitas saya, harus ada yang terasa lebih tiap harinya, challenging dan memikat. Selain diperlukan fatwa yang baik wacana hidup, badan saya pun harus prima mendapatkan hasrat dari pikiran. Bila saya ingin mencoba tantangan gres dengan kondisi badan yang tidak fit alias sakit, sungguh sukar keadaannya. Tapi, saya dan yang lainnya niscaya pernah sakit. Saat sakit ini banyak juga yang hilang dari tubuh. Vitamin, mineral dan lainnya diperlukan kembali untuk daya tahan tubuh. Ada kok vitamin untuk mengembalikan daya tahan badan sehabis sakit, namanya Theragran-M.
Theragran-M ini sebetulnya kombinasi multivitamin plus mineral yang diproduksi PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia yang ditujukan untuk berperan mengembalikan daya tahan tubuh. Didalamnya mengandung vitamin yang manis untuk masa penyembuhan, yaitu :
- Magnesium
- Zinc
- Vitamin A
- Vitamin B (B1, B2, B3, B6, B12)
- Vitamin C
- Vitamin D
- Vitamin E
- Mineral Esensial Lainnya (Zat Besi, Tembaga, Iodium)
CARA MENGONSUMSINYA cukup 1 tablet per hari sehabis makan pada ketika masa penyembuhan. Theragran-M ini sebetulnya sudah para dokter semenjak 1976 dan telah menerima sertifikasi HALAL dari MUI termasuk telah terdaftar di BPOM. Setiap stripnya mengandung 4 tablet salut gula, jadi ada rasa manis-manisnya gitu.
Bukan hanya Theragran-M yang merupakan kombinasi, sehat pun sebetulnya yakni kombinasi dari pikiran yang baik dan badan yang prima untuk merealisasikan banyak impian. Dengan demikian, live to the max nggak cuma ikrar.
Salam.