Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sisi-Sisi Lain Introvert Yang Bikin Berdecak Kagum


Introvert, sebuah kata yang bikin saya nyengir kuda ketika pertama kali mendengarnya. Saat itu saya gres tahu, ada pembagian terstruktur mengenai untuk tipe kepribadian; ekstrovert dan introvert (yang ambivert belum dibahas).
Oleh pencetusnya Carl Jung menyebutkan langsung introvert cenderung tertutup, terlihat tenang, pemalu, penyendiri dan bahagia merenung. Adalah pembahasan pada sebuah event di kampus ketika bawah umur (yang mengaku) ekstrovert justru berhura-hura ketika tahu mereka punya sebutan baru, “wah, saya begitu lho orangnya. Aku banget itu, hahahaha.” Sedang yang introvert berbisik-bisik, “ih iya iya, itu aku,” dengan sebagian tersipu-sipu, sebagian bermimik lemes (entah tampang bawaan, entah bawaan laper)
Sedang saya? Saya tidak termasuk keduanya.
Ambivert?
Anu, saya ngomongnya dalam hati aja, “ya ampun saya ini introvert toh.”


Dan yakni seorang Kanianingsih, mitra blogger saya yang jauh lebih usang mengelola blognya, mengakui dirinya pun yakni langsung introvert, cenderung tertutup dan kurang fleksibel dalam bergaul.
Ya, introvert selalu identik dengan ciri-ciri di atas. Namun, tahukah bahwa seringkali ada klaim-klaim negatif untuk langsung yang introvert. Adakalanya mereka yang introvert (termasuk saya) dicap sombong, anti sosial, pilih-pilih dalam berteman kecuali yang stratanya sama saja, tidak mau peduli dan sering diremehkan sebab sifatnya yang kaku. Dan ini yang kurang enak, dianggap aneh.

Baca : Cara Kekinian Ala Blogger Mutia 

Nah,kali ini saya akan menceritakan sisi-sisi lain introvert yang bisa bikin kita berdecak kagum. Beberapa sisi ini akan memuat tokoh saya, Kanianingsih – Blogger Tangerang yang kesehariannya yakni  ibu rumah tangga dengan dua anaknya Zaidan dan Raissa. Beliau yakni momblogger yang banyak menginspirasi pihak lain, termasuk saya.
Kanianingsih
Yuk, simak apa saja sisi lain introvert yang sebetulnya menarik, yang hening namun bisa menghanyutkan.

1.   Tidak suka bercakap-cakap? Sesungguhnya kami sangat bahagia berbicara.

Pernahkah kau melihat tetanggamu lewat depan rumahmu, yang rumahnya tak jauh dari kawasan tinggalmu, yang mungkin suatu ketika menolongmu, dan kau ragu menyapanya? Padahal ia saudara terdekatmu, setiap hari lewat depan rumahmu. Suaramu tertahan untuk sekedar bertanya hendak kemana. Mengapa kau ragu?

Ragu...enyahkanlah dari hatimu. Karena ia salah satu jalan masuknya syaitan untuk membisikkan niat jahatnya. Perbanyaklah zikir, amalkanlah ilmu agama, dan berdoa pada Yang Maha Kuasa biar ragu hilang dari hati.
#selfreminder

(https://materisoalpribadiku.blogspot.com/search?q=7-tips-agar-kamu-jadi-generasi-positif)

Iya sih, bisa jadi bila kumpul-kumpul, paling minim sendiri suaranya. Namun, bukan berarti tidak suka berbicara. Hanya terkadang ragu, ragu menyapa lebih dulu, sungkan sebab memperhitungkan etis atau tidaknya.

Mari kita tengok mbak Kanianingsih, sebagai blogger tentu saja ia aneka macam berbicara, dengan dua blog yang paling sering diupdate: rumahmayakania.com dan petualanganzara.com, mbak Kania menyebarkan ilmu, kisah, perjalanan hidupnya di blog. Ocehannya banyak ia kemas dalam bentuk tulisan. Menulis memang minat dan bakatnya sedari kecil.
Source pic: introvertdear.com
Mbak Kania bertutur, ketika sudah bisa membaca, Bapaknya sering membelikannya majalah anak. Rupanya Bapak ini paham bahwa anaknya tertarik dengan buku-buku bergambar aneka warna. Dari sinilah hobinya membaca berlanjut pada minat menulisnya yang tersalurkan sebab difasilitasi materi bacaan yang tersedia. Ada yang bilang, orang yang suka membaca suka pula menulis. Kalimat yang sangat sempurna untuk seorang Kania. Apa saja yang ditulis seorang Kania? APA SAJA jawabnya! Mulai dari hal kecil, remeh-temeh sampai duduk kasus politik. Semua hobi berbincangnya ia salurkan dalam bentuk tulisan. Eit, tapi jangan salah mbak Kania orang yang asyik juga bila bercakap-cakap.
2.   Lebih bahagia menyendiri? Banyak mitra itulah yang disuka.
Apa yang terlihat oleh orang lain bahwa mereka yang pendiam, yang bahagia menyendiri bukan berarti tidak mau berkawan. Ini sebuah pola dari Kania, selain dulunya bahagia menulis diary, ia juga suka korespondensi. Selain dari dalam negeri, sahabatnya juga ada yang berasal dari luar negeri. Sebagai blogger, mbak Kania pun meniatkan biar sanggup bersilaturahim dan mendapat sahabat dari penjuru negeri.

Di antara kita ada yang merasa minder berkawan, namun berkawan yakni kebutuhan sosial. Minder bisa diatasi dengan cara ini.

3.   Ada yang lebih berpengaruh disini (nunjuk hati)

No matter what your physical appearance, when you have kindness in your heart, You’re the most beautiful person in the world. – Mufti Ismail Menk

Quote yang dipetik dari rumahmayakania.com

Jika seorang introvert sudah serius menceritakan hal pribadinya pada seseorang, maka percayalah orang itu benar-benar istimewa baginya. Dalam hal ini, mbak Kanianingsih pernah menuliskan wacana sahabat sejatinya.
Seorang introvert juga selayaknya bisa mengasah kepekaannya pada sekitar. Intuisinya pada tingkat yanglebih baik. Jika ia mengasahnya, ia akan mempunyai tenggang rasa dan sosial yang tinggi. Ia berhati-hati dalam bertindak, sebab tahu rasanya terancam, terluka dan sendiri. Makin dibina, ia yakni langsung yang bisa ditempatkan pada aktivitas-aktivitas sosial dan kemanusiaan.

4.   Mampu menjadi pendengar yang baik
Pendiam. Percaya nggak jikalau sebetulnya banyak juga yang suka berkawan dengan si pendiam. Katanya, si pendiam ini lebih bisa mendengarkan, lebih peka bila diceritakan dan bisa menyimpan diam-diam dengan baik. Ya, sebetulnya siapa saja bisa menjadi pendengar yang baik. Hanya sebab si pendiam terbiasa untuk tidak banyak bunyi dan mereka tahu bagaimana rasanya tidak didengarkan pihak lain, maka si pendiam ini bisa menjadi sahabat terbaik.


5.   Si pembuat trend
Biasanya sebab tidak menampilkan apa yang umum tampilkan, tidak menentukan apa-apa yang sama di luar sana, uniknya ketika ‘si pendiam’ ini tampil di muka umum, ia menjadi tren. Sejauh mana ia berani tampil beda, dan sebaik apa ia mengasah kreativitasnya ia bisa menjadi pesona di antara yang lain.


6.   Berani sepi!
Siapa sih yang tahan sepi, sunyi, sendiri?  Tapi percayalah, akhir dari seringnya introvert menyendiri, mereka lebih gampang ditempatkan di kawasan yang jauh dari keramaian. Selama ada mitra baik mereka. Siapa kawan-kawan mereka? Buku, alam, musik, laptop.
Sudi kiranya saya kasih pola mbak Kania yang merasa kurang fleksibel dalam bergaul dan sering tidak mendapat mitra bermain. Ia pun dekat dengan buku dan blogging. Hasilnya, banyak prestasi telah ia raih.


7.   Problem Solver
Ya mau gimana lagi, mau dongeng kemana-mana segan. Sahabat sejatinya buku. Makanya, si introvert kerap bisa mengatasi masalahnya sendiri ketika bercerita pada orang lain menjadi sebuah keraguan. Dan tak jarang ia juga bisa menjadi problem solver kawan-kawan dan orang sekitarnya.


8.   Karena di kepala isinya terlalu banyak
source: http://emspeaks.wordpress.com/
Sedikit bicara, tidak berarti isi kepala kosong melompong. Sedikit bicara, banyak karya. Kira-kira begitulah. Beberapa diantara si pendiam ini justru menghasilkan karya luar biasa, mereka bisa fokus di bidangnya. Diantara mereka ada om Albert Einstein yang ternama itu dan Dr. Seuss.

Baca: Ngobrolin Sandrine Bareng Dr. Seuss

Mbak Kania pun sesungguhnya mempunyai beberapa kegemaran. Sewaktu kecil ia suka buku-buku bergambar dan mulai menciptakan buku ala dia sendiri. Namun, pilihannya kemudian jatuh pada menulis. Dan meski saya menyebutkan ada dua blognya (yang berdomain khusus) sebetulnya ia mempunyai 4 blog dengan prioritas update masing-masing. Dua yang belum disebut itu adalah:
http://www.kaniadanbuku.blogspot.co.id/ dan http://www.bersenangsenangdidapur.blogspot.co.id/
Keduanya memang penyaluran hobinya yaitu membaca dan memasak. Mantab kan.

Sebenarnya apapun tipe kepribadiannya, siapa pun bisa menjadi apa yang diinginkan dan selama berani serius di dalamnya. Kepribadian introvert yang tertutup tidak menutup kemungkinan untuk bisa sejajar dengan yang lain.

Nah, untuk tetap menginspirasi dan terpikat dengan seorang Kanianingsih, saya mau petikkan hasil wawancara saya dengannya, sosok kalem dan humble ini.

Pilihannya Jatuh pada Menulis.
Seperti saya sebutkan, meski dulunya tertarik dengan buku gambar beraneka warna, mbak Kania menyadari minatnya yakni menulis. Ia menulis diary (sebelum ada blog). Ia menganggap bahwa kurang fleksibelnya ia dalam bergaul merupakan salah satu kelemahannya. Sampai ia menemukan kata bijak yang menyebutkan; Jika kita merasa lemah dalam 1 hal kenapa tidak menggali potensi lain yang kita mampu?

Lalu dimulailah dunia blogging. Sebenarnya menyalurkn hobi nulis bisa dimana saja. Mbak Kania yang ketika itu sudah mengkremasi buku diarynya yang isinya lebih banyak goresan pena alay. Ya, makin kesini ia makin dewasa. Ia pun menciptakan blog di friendster yang awalnya mengikuti tren yang sedang berkembang. Sampai kemudian, ia benar-benar menjadi seorang blogger sampai kini.
Hanya nge-blog? Tidak. Banyak karya buku, cerpen, goresan pena dalam bentuk lain yang ia kirimkan ke media cetak. Hasilnya ada ada 2 buku solo dan 5 antologi. Kini, berkat keseriusannya dalam blogging, ia pun bisa mendapat penghasilan dari nge-blog

Saling Mendukung
Baginya, apa yang telah dicapainya pada hari ini tak lepas dari santunan keluarga. Sang suami meski tidak secara verbal memberikan namun memahami bahwa semenjak sebelum nikah pun istrinya suka menulis dan telah menerbitkan buku. Adakalanya suami mbak Kania ikut mengkritik tulisannya, namun mbak Kania sembari tertawa memberikan ia lebih suka dikritik penulis orisinil yang sudah ahli.
Berat menulis sebab tidak mempunyai perangkat? Di rumah mbak Kania pun mesti bergantian untuk menulis. Selama semua pihak saling mengerti. Soal anak-anak, suaminya pun mau menjaga bawah umur bila ada ajakan blogger dan bawah umur pun mengerti ketika ibunya harus menuntaskan tulisan. Waktu yang mepet menciptakan mbak Kania berusaha memantapkan administrasi waktu yang ia buat. Selengkapnya bisa lihat di manajemen waktunya

Prestasi dan Penghargaan
Saat Sekolah Menengah Pertama mbak Kanianingsih pernah menjadi wakil sekolah dalam lomba karya tulis. Saat SMA, ia menciptakan naskah drama untuk pementasan kelas dan ketika Sekolah Menengan Atas ini pula cerpen pertamanya dimuat di media cetak. Karena konsistensinya menulis, pada bulan April kemudian di salah satu komunitas blogger- Kumpulan Emak Blogger- blognya dinobatkan sebagai Blog of The Month KEB. Yang mana saya rasa sudah sepatutnya.
Tapi tahukah bahwa penghargaan luar biasa bagi seorang Kanianingsih yakni ketika bukunya terbit sesudah kerja keras menulis. Meski katanya, sesudah itu tidak terperinci pendapatannya. Ya, saya percaya bukan nominal semata yang mendasari mbak Kanianingsih fokus menulis.

Impian
Never stop dreaming. Masih seputar buku dan menulis, mbak Kania sangat gemar dengan buku-buku motivasi dari kisah nyata, wacana perjalanan seseorang mencapai sukses. Buku-buku ini bisa memicu semangatnya untuk tetap meraih impian.
Mau tahu apa impiannya? Ingin menerbitkan buku anak. Walau, mungkin sekarang masih belum bisa fokus ke arah yang satu ini. Tapi, tidak apalah saya kira, tetaplah mempunyai keinginan dan semoga sanggup terwujud suatu hari kelak.

Memiliki ciri-ciri introvert bukanlah sebuah kekurangan, introvert yang merasa tidak diterima (umum) tidak lantas menyimpan bara dan keputusasaan, semua bisa diatasi dengan kesungguhan. Seorang JK. Rowling, mengakui dirinya pemalu dan tertutup. Sebagian artikel dengan terperinci menyebutnya introvert. Tapi itukah yang dikenal oleh banyak orang? Siapa dia di mata dunia? Seorang penulis besar.
Ingin dikenal sebagai apakah kita, seorang yang anti-sosial? berhati kelam? semua tergantung pada diri kita, seberapa besar perjuangan untuk maju. Tak peduli tipe apa kepribadian kita, menjadi baik dan berarti yakni sesuatu yang patut diusahakan.


Buat siapa pun yang ingi kenal dengan Kanianingsih, berikut sosmednya:
Blog ; rumahmayakania.com dan petualanganzara.com
Twitter : @kanianingsih
Instagram : @kanianingsih
Facebook : /kania.ningsih



Salam Hangat, 
Lidha Maul