Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RAHASIA TANGAN TUHAN

RAHASIA TANGAN TUHAN

 Jadwal penerbangan yang tercantum dalam tiket mereka tertulis pukul lima pagi RAHASIA TANGAN TUHAN


Kisah dua orang yang bersahabat, seorang pakistan dan seorang inggris, akan bepergian ke London dari Karaci. Jadwal penerbangan yang tercantum dalam tiket mereka tertulis pukul lima pagi. Berarti jam setengah lima paling lambat harus sudah Chek-in di Lapangan Terbang.

Padahal, subuh sesuai dengan tabel waktu sembahyang, adalah jam lima kurang empat puluh menit. Maka rencananya si Pakistan itu akan Sholat di tengah perjalanan menuju airport.

Dengan bergegas-gegas kedua orang itu berangkat pagi-pagi menumpang taksi hotel. Alangkah jengkelnya mereka. Ditengah jalan, salah satu ban belakang taksi itu meletus. Terpaksa harus diganti dulu dengan ban serep. Sehingga pada waktu mereka bertolak lagi, jam sudah menunjukan waktu pukul lima kurang empat puluh menit.

Si Pakistan bersikeras hendak shalat Shubuh dulu. Bagaimanapun yang terjadi, ibadah kepada Tuhan harus didahulukan.

 Jadwal penerbangan yang tercantum dalam tiket mereka tertulis pukul lima pagi RAHASIA TANGAN TUHAN


Kawannya, Si Inggris, bersungut-sungut.”apa sih enaknya sembahyang? Apa gunannya? Cuma merepotkan saja”.

Namun, untuk menjaga hubungan baik orang Inggris itu tidak memperpanjang persoalan. Sambil mendongkol dibiarkannya temannya mengerjakan shalat shubuh.

Setelah selesai, mereka segera naik ke mobil kembali. Sebelum kendaraan distarter oleh sopir, si Pakistan membaca “Bismillahirrohmanirrohiin” dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
 Jadwal penerbangan yang tercantum dalam tiket mereka tertulis pukul lima pagi RAHASIA TANGAN TUHAN


Kawannya yang berbangsa Inggris itu menyeletuk, “Apakah dengan menyebut nama Allah akan datang ke ajaiban?”

Si Pakistan diam saja. Apalagi sesudah tiba di Airport, ternyata pesawat yang akan mereka naiki baru saj lepas landas.

Si Inggris mengomel, “dimana kekuasaan Tuhan yang kamu sembah dan sebut-sebut itu? Apakah Ia menolong kita? Apakah Ia menepati janjinya? Tidak, bukan? Nonsens!” umpatnya marah-marah. Maka dengan geram si Inggris mengajak pulang saja ke hotel.  Sebab penerbangan berikutnya baru tengah hari nanti ada lagi. Si Pakistan ttap yakin bahwa tangan kasih Tuhan selalu menyertai hambaNya yang beriman. Cuma Rahasia tangan Tuhan itu tidak bisa tertebak sebelumnya. 

Keyakinannya tersebeut semakin memberangkan sahabatnya. Sampai pada waktu tiba di kamar hotel, si Inggris langsung melemparkan tubuhnya ketempat tidur.

Apa yang terjadi kemudian?

Lewat radio yang terpasang di tiap kamar, warta berita pagi itu mengabarkan bahwa pesawat terbang yang seharusnya mereka naiki meledak di udara sepuluh menit setelah mengangkasa.

Si Pakistan melakukan Sujud Syukur untuk keselamatan mereka berdua. Walaupun hatinya ikut berduka cita atas kemalangan yang diderita pesawat terbang beserta segenap crew dan penumpangnya.



Sumber : 30 Kisah Teladan (K.H.Abdurrahman Arrosi)


Jangan Lupa, Likes, Follows and Comment as!  👇👇👇

Sumber https://amanahbilal.blogspot.com/