Makalah Administrasi Pendidikan
MAKALAHMANAJEMEN PENDIDIKAN“Manajemen Pada Aspek Lingkungan/Masyarakat’’
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada dan terjadi disekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Keempat kelompok benda lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka perjuangan setiap siswa/mahasiswa berbagi dirinya. Tetapi administrasi pendidikan menaruh perhatiannya terutama kepada lingkungan yang berwujud insan yaitu masyarakat.
Seperti diketahui bahwa kiprah administrasi antara lain ialah mengintegrasikan sumber-sumber pendidikan dan memamfaatkan seoptimal mungkin. Sumber-sumber pendidikan ini sanggup saja diambil dari lingkungan sekolah / kampus dan bisa berupa keempat kelolampok benda-benda lingkungan diatas. Namun sumber-sumber pendidikan itu biasanya secara eksklusif ditangani oleh guru-guru dalam perjuangan mereka meningkatkan proses berguru mengajar masing-masing. Manajemen hanya memberi petunjuk-petunjuk umum saja.
Pada beberapa uraian yang lampau dikatakan bahwa organisasi pendidikan yaitu merupakan suatu sistem yang terbuka, berarti forum pendidikan selalu mengadakan kontrak hubungan dengan lingkungannya yang disebut sebagai suprasistem. Kontak hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga supaya sistem atau forum itu tidak gampang punah atau mati. Hanya sistem terbuka yang mempunyai negetropy, yaitu suatu perjuangan yang terus-menerus untuk menghalangi kemungkinan terjadi entropy atau kepunahan( immegart, 1972, h.44). Komunikasih perihal pendidikan kepada masyarakat tidak cukup hanya dengan isu verbal saja. Informasi ini perlu dilengkapi dengan pengalaman aktual yang ditunjukan kepada masyarakat, supaya timbul gambaran positif perihal pendidikan dikalangan mereka ( National school public relations association, 1976, h. 24). Masyarakat umum pada umumunya memang ingin bukti aktual sebelum mereka memberi dukungan terhadap sesuatu. Begitu pula halnya dengan pendidikan, mereka juga ingin minta bukti. Hal ini perlu diusahakan oleh para manajer pendidikan, contohnya lewat pekan raya setahun sakali. Komunikasih perihal pendidikan kepada masyarakat tidak cukup hanya dengan isu verbal saja. Informasi ini perlu dilengkapi dengan pengalaman aktual yang ditunjukan kepada masyarakat, supaya timbul gambaran positif perihal pendidikan dikalangan mereka ( National school public relations association, 1976, h. 24). Masyarakat umum pada umumunya memang ingin bukti aktual sebelum mereka memberi dukungan terhadap sesuatu. Begitu pula halnya dengan pendidikan, mereka juga ingin minta bukti. Hal ini perlu diusahakan oleh para manajer pendidikan, contohnya lewat pekan raya setahun sakali.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana administrasi pada aspek lingkungan/masyarakat ?
2. Bagaiman administrasi pendidikan menangani masyarakat ?
3. Bagaimana hubungan forum pendidikan dengan masyarakat ?
4. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah/perguruan tinggi ?
5. Bagaimana bentuk-bentuk kolaborasi ?
6. Bagaimana administrasi dalam menangani hubungan dengan masyarakat
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Bagaimana administrasi pada aspek lingkungan/masyarakat ?
2. Mengetahui bagaimana administrasi pendidikan menangani masyarakat?
3. Mengetahui Bagaimana hubungan forum pendidikan dengan masyarakat
4. Mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam pendidikan disekolah/perguruan tinggi ?
5. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk kolaborasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manajemen pada aspek lingkung an/masyarakat
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada dan terjadi disekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Keempat kelompok benda lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka perjuangan setiap siswa/mahasiswa berbagi dirinya. Tetapi administrasi pendidikan menaruh perhatiannya terutama kepada lingkungan yang berwujud insan yaitu masyarakat.
Seperti diketahui bahwa kiprah administrasi antara lain ialah mengintegrasikan sumber-sumber pendidikan dan memamfaatkan seoptimal mungkin. Sumber-sumber pendidikan ini sanggup saja diambil dari lingkungan sekolah / kampus dan bisa berupa keempat kelolampok benda-benda lingkungan diatas. Namun sumber-sumber pendidikan itu biasanya secara eksklusif ditangani oleh guru-guru dalam perjuangan mereka meningkatkan proses berguru mengajar masing-masing. Manajemen hanya memberi petunjuk-petunjuk umum saja.
Perhatian administrasi berpusan kepada kelompok insan atau masyarakat lingkungannya. Sebab hanya dengan masyarakatlah yang bisa diajak berbicara perihal hal-hal yang menyangkut pendidikan, termasuk membuktikan binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda matiapa yang ada disekitar mereka yang bisa digunakan materi untuk belajar.
B. Manajemen pendidikan menangani masyarakat
Pada beberapa uraian yang lampau dikatakan bahwa organisasi pendidikan yaitu merupakan suatu sistem yang terbuka, berarti forum pendidikan selalu mengadakan kontrak hubungan dengan lingkungannya yang disebut sebagai suprasistem. Kontak hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga supaya sistem atau forum itu tidak gampang punah atau mati. Hanya sistem terbuka yang mempunyai negetropy, yaitu suatu perjuangan yang terus-menerus untuk menghalangi kemungkinan terjadi entropy atau kepunahan( immegart, 1972, h.44). ini berarti hidup atau matinya sistem (lembaga pendidikan) itu sebagian besar ditentukan oleh perjuangan forum itu sendiri. Negentropy itu menempel pada prosedur kinerja yang selalu menyangkut diri kepada dunia luar sebagai lingkungannya.
C. Hubungan forum pendidikan dengan masyarakat
Ada hubungan saling memberi dan saling mendapatkan antara forum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga masyarakat perihal pengembangan putra-purti mereka. Hampir tidak ada orang bau tanah siswa yang bisa membina sendiri putra-putra mereka untuk sanggup bertumbuh dan berkembang secara total, integratif, dan optimal menyerupai yang dicita-citakan oleh bangsa indonesia. Itulah sebabnya lembaga-lembaga pendidikan mengambil alih kiprah ini. Lembaga pendidikan memperlihatkan sesuatu yang berharga kepada masyarakat.
Disamping layanan terhadap masyarakat berupa pendidikan dan pengajaran terhadap putra-putra warga masyarakat, forum pendidikan juga menyediakan diri sebagai biro pembaharuan atau mercu penerang bagi msayarakat. Banyak hal gres yang bermamfaat bagi masyarakat bersumber dari forum pendidikan, disamping dari sumber-sumber lain. Lemabag pendidikan sebenarnya melaksanakan fungsi rangkap terhadap masyarakat yaitu memberi layanan dan sebagai biro pembaharu atau penerang, yang oleh stoop disebut sebagai fungsi layanan dan fungsi pemimpin (1981. H.463-464). Dikatakan fungsi layanan lantaran ia melayani kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Fungsi layanan ini tidak hanya terbatas kepada pemberian pendidikna dan pengajaran kepada para putra warga masyarakat, tetapi juga melayani aspirasi daerah-daerah setempat.
D. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan di sekolah/perguruan tinggi
Masyarakat memandang sekolah (lembaga pendidikan) sebagai cara yang meyakinkan dalam membina perkembangan para siswa (dan mahasiswa ), lantaran itu masyarakat berpartipasi dan setia kepadanya ( walsh, 1993,h. 131) namun hal ini tidak otomotis terjadi terutama di negara-negara berkembang termasuk diindonesia.hal ini disebabkan lantaran banyak warga masyarakat yang belum paham akan makna forum pendidikan,lebih-lebih kalau ekonomi mereka lemah,mereka hampir tidak acuh akan forum pendidikan.pusat perhatian mereka yaitu pada kebutuhan dasar kehidupan sehari-hari.
Untuk mengikutsertakan warga masyarakat ini dalam pembangunan pendidikan disekilah/perguruan tinggi, sudah sepatutnya para menejer pendidikan melalui tokoh-tokoh masyarakat aktif mengguh perhatian mereka. Para menejer sanggup mengundang para tokoh ini untuk membahas bentuk-bentuk kerjasama dalam meningkatkan pendidikan. Dalam pertemuan ini mereka akan mengadu pendapat, bertukar fikiran untuk menemukan alternatif-alternatif peningkatan pendidikan. Keputusan diambil secara musyawarah untuk memperoleh alternatif yang terbaik. Komunikasih perihal pendidikan kepada masyarakat tidak cukup hanya dengan isu verbal saja. Informasi ini perlu dilengkapi dengan pengalaman aktual yang ditunjukan kepada masyarakat, supaya timbul gambaran positif perihal pendidikan dikalangan mereka ( National school public relations association, 1976, h. 24). Masyarakat umum pada umumunya memang ingin bukti aktual sebelum mereka memberi dukungan terhadap sesuatu. Begitu pula halnya dengan pendidikan, mereka juga ingin minta bukti. Hal ini perlu diusahakan oleh para manajer pendidikan, contohnya lewat pekan raya setahun sakali.
Komunikasih perihal pendidikan kepada masyarakat tidak cukup hanya dengan isu verbal saja. Informasi ini perlu dilengkapi dengan pengalaman aktual yang ditunjukan kepada masyarakat, supaya timbul gambaran positif perihal pendidikan dikalangan mereka ( National school public relations association, 1976, h. 24). Masyarakat umum pada umumunya memang ingin bukti aktual sebelum mereka memberi dukungan terhadap sesuatu. Begitu pula halnya dengan pendidikan, mereka juga ingin minta bukti. Hal ini perlu diusahakan oleh para manajer pendidikan, contohnya lewat pekan raya setahun sakali.
Yang paling menarik bagi masyarakat bagi masyarakat yaitu kalau forum pendidikan itu sanggup mencetak lulusan yang siap pakai. Artinya kalau lulusan ini baik mereka sebagai tenaga menengah maupun sebagai tenaga hebat tidak membutuhkan latihan lagi sebelum bekerja, melainkan secara eksklusif sanggup melaksanakan pekerjaan dalam bidangnya secara relatif baik. Keadaan menyerupai ini tidak hanya disambut dengan besar hati oleh konsumen pemakai tenaga kerja, tetapi juga oleh para orang bau tanah lulusan itu sendiri, lantaran mereka pada umumnya lulusan menyerupai ini memang merupakan tantangan berat bagi para manajer pendidikan.
Bila manajer berhasil, biasanya imbalanya dari warga masyarakat cukup besar. Mereka secara antusias akan mendukungan forum pendidikan bersangkutan baik secara budpekerti maupun material. Kadang kala sebelum para mahasiswa tamat, beberapa diantara mereka sudah dipesan oleh konsumen. Melihat kondisi menyerupai ini sudah tentu orang-orang bau tanah mahasiswa bersangkutan sangat gembira. Maka banyak orang bau tanah dan konsumen yang mencicipi kepuasan itu, makin banyak dan makin besar pula partisipasi masyarakat terhadap forum pendidikan itu.
Beberapa teladan partisifasi masyarakat dalam pendidikan ialah:
a. Mengawasi perkembangan pribadi dan proses berguru putranya dirumah dan kalau perlu memberi laporan/berkonsultasi ke forum pendidikan.
b. Menyediakan kemudahan berguru di rumah dan bimbingan putranya supaya ulet belajar.
c. Menyediakan perlengkapan berguru yang dibutuhkan untuk berguru dilembaga pendidikan.
d. Berusaha melunasi SPP dan dana santunan pendidikan lainnya.
e. Memberikan umpan balik kepada forum pendidikan perihal pendidikan, terutama yang menyangkut keadaan putra-putranya.
f. Bersedia tiba ke forum pendidikan kalau diundang.
g. Ikut berdiskusi memecahkan masalah-maslah pendidikan menyerupai keuangan, sarana, kegiatan, dan sebagainya.
h. Membantu fasilitas-fasilitas berguru yang dibutuhkan forum dalam memajukan proses berguru mengajar.
i. Meminjami perlengkapan pertukangan, perkembangan, kesenian, dan sebagainya yang dibutuhkan oleh lembaga.
j. Bersedia menjadi tenaga instruktur dan narasumber kalau ditunjuk.
k. Menerima para siswa/mahasiswa dengan bahagia hati kalau mereka berguru di masyarakat.
l. Memberi layanan/penjelasan kepada para pelajar atau mahsiswa yang berguru dimasyarakat.
m. Menjadi responden yang baik terhadap penelitian-penelitian siswa/mahasiswa atau lembaga.
n. Memberi santunan penginapan bagi para mahasiswa yang praktek di masyarakat.
o. Bagi hebat pendidika, bersedia menjadi ekspert dalam membina forum pendidikan.
p. Ikut memperlancar komunikasi pendidikan dimasyarakat dalam bentuk penerbitan-penerbitan, siaran-siaran radio, televisi, pertunujukan-pertunjukan, dan sebagainya.
q. Mengajukan usul-usul untuk perbaikan pendidikan.
r. Ikut mengontrol jalanya pendidikan.
s. Bagi tokoh-tokoh masyarakat bersedia menjadi parner manajer pendidikan dalam mempertahankan dan memajukan lembaga.
t. Ikut memikirkan dan merealisasi kesejatraan psama antara forum pendidikan dengaersonalia pendidikan.
Dalam perjuangan membina hubungan dan kerjasama antara forum pendidikan dengan masyarakat, sebenarnya sudah ada beberapa tubuh yang sanggup membantu para administrasi pendidikan. Badan-badan itu ialah Dewan penyantun, tubuh pembantu penyelenggara pendidikan(BP3), dan yayasan pendidikan. Dewan penyantun bergerak di perguruan tinggi tinggi dan jug disekolah yang berstatus swasta.
E. Bentuk-bentuk kerja sama
Pada halam-halaman terdahulu telah diuraikan bahwa antara forum pendidikan dengan masyarakat terjadi kolaborasi saling memberi dan saling menerima. Lembaga pendidikan memberi layanan kepada masyarakat terhadap kebutuhan –kebutuhan mereka, termasuk sebagai biro pemberaharuan terhadap masyarakat dengan penemuan-penenumuan dan inovasi-inovasinya. Sebaliknya juga masyarakat mengimbangi pemberian forum terhadap kelangsungan hidup dan kemajuan lembaga.
Kerja sama menyerupai itu mengisyaratkan adanya isu yang kontinu diantara forum pendidikan dengan masyarakat. Informasi itu seharusnya bersifat dua arah, yaitu dari forum ke masyarakat dan dari masyarakat ke forum pendidikan ke masyarakat dan dari masyarakat ke forum pendidikan (stoop, 1981, h.464). tidak dibenarkan hanya forum pendidikan yang aktif memperlihatkan isu sementara masyarakat pasif mendapatkan saja, melainkan kedua belah pihak hendaknya secara bergantian mengadakan agresi dan respon.
Agar kerjasama forum pendidikan dengan masyarakat efektif, mendapat resfon yang positif dari masyarakat, stoop mengusulkan supaya bentuk agenda itu memenuhi syarat berikut (1981, h. 465):
1. Jujur
2. Mulia
3. Mencakup segala yang diperlukan
4. Komprehensif
5. Sensitif terhadap masyarakat
6. Dapat dipahami oleh mereka.
Program forum yang menyangkut masyarakat dalam perjuangan meningkatkan pendidikan semuanya bersifat mulia dan jujur dalam perjuangan meningkatkan semuanya bersifat dan jujur selama hal itu dilaksanakan secara terbuka. Keterbukaan ini sangat diharapkan untuk mempertahankan kegairahan warga masyarakat berpartisifasi. Mereka tidak akan segan-segan membantu demi peningkatan pendidikan dan prestasi putra-putranya asal mereka tahu dengan terang dimamfaatkan untuk apa dana dan material yang telah mereka sumbangkan. Manajer perlu mempertahankan kejujuran atau keterbukaan pemakaian dana atau material tersebut. Program yang sensitif yaitu agenda yang gampang menyentuh hati masyarakat. Sensitivitas bisa mengarah ke negatif dan juga bisa mengarah ke negatif.
Jones (1969, h. 395-400) menyebutkan lima cara forum pendidikan mengadakan kontrak hubungan dengan masyarakat yaitu:
1. Melalui aktivitas-aktivitas para siswa kurikuler
2. Aktivitas-aktivitas para pengajar
3. Ekstra kurikuler
4. Kunjungan masyarakat atau para orang bau tanah kelembaga pendidikan
5. Melalui media masa
Kegiatan proses berguru mengajar sanggup digunakan alat untuk menghubungkan forum pendidikan dengan masyarakat. Kegiatan ini bisa berupa pemberian bahan-bahan pembelajaran dimasyarakat, mengamati obyek-obyek yang ada dimasyarakat, tanya jawab perihal sesuatu dengan masyarakat, magang dan melaksanakan penelitian. Selain hubungan proses berguru mengajar acara siswi/siswa ini sanggup pula dihubungkan dengan perjuangan penyebaran isu perihal forum pendidikan dengan masyarakat. Misalnya memasang spanduk-spanduk perihal jurusan yang dibuka pada tahun kulia baru. Aktivitas yang bersahabat kaitannya dengan berguru masyarakat ialah kegiatan ekstrakulikuler. Tempat berguru ini tidak selalu dihalaman sekolah/kampus melainkan dilingkungan masyarakat. Beberapa acara para pengajar yang berkaitan dengan perjuangan memajukan hubungan forum dengan masyarat ialah :
a. Mengunjungi rumah-rumah dalam rangka memecahkan problem pendidikan atau membina persahabatan.
b. Menunjukan perilaku positip terhadap orang bau tanah perihal kemajuan putranya secara tertulis atau lewat telepon.
c. Bekerjasama dengan masyarakat berbagi kebijakan pekerjaan rumah para putra mereka.
d. Berusaha menjari jalan untuk memperbaiki komunikasi antara forum dan masyarakat.
e. Menghargai warga masyarakat yang terampil dengan cara memamfaatkan sebagai narasumber (national school public relation association, 1976, h. 26).
Kunjungan warga masyarakat kelembaga-lembaga pendidikan di Indonesia masih langka. Hal ini mungkin disebabkan oleh kekurangsadaran mereka akan tanggung jawab bersama dalam pendidikan dan ditambah dengan kesibukan mereka dalam mengurus pekerjaan masing-masing. Oleh lantaran itu setiap ada kesempatan untuk bertemu dengan warga masyarakat, seyogyanya para manajer pendidikan memberi isu perihal pentingnya bertukar pikiran dan bahwa forum selalu membuka pintu kepada setiap warga masyarakat yang ingin berkunjung kelembaga pendidikan. Ada banyak sekali macam media masa yang sanggup digunakan mengadakan kontak hubungan antara forum pendidikan dengan masyarakat. Macam-macam media itu ialah publikasi forum berupa majalah, surat kabar, radio dan televisi.
F. Perana Manajer Dalam Menangani Hubungan Dengan Masyarakat
Walaupun dalam uraian-uraian yang lampu sudah banya disinggung peranan manajer pada pokok-pokok yang dibahas, namun pada cuilan terakhir ini pembahasan dikhususkan memajukan hubungan forum pendidikan dengan masyarakat ialah menjalin kerjasama yang bersahabat dengan para tokoh masyarakat termasuk pemimpin formal masyarakat dalam rangka membina pendidikan disekolah atau diperguruan tinggi. Tetapi kerjasama itu tidak selalu gampang diwujudkan, lantaran masih banyak hal lain yang lebih penting bagi masyarakat untuk mereka perhatikan. Moral kerja dan cara kerja para pengajar menyerupai itu sudah tentu sanggup membuahkan siswa/mahasiswa beserta para lulusan menyerupai yang dicita-citakan. Prestasi kerja forum pendidikan ini akan menarik perhatian masyarakat. Perhatian menyerupai ini merupakan modal awal bagi peningkatan hubungan kolaborasi yang bersahabat antara forum dengan masyarakat. Peranan para pengajar dalam menggalang hubungan kolaborasi dengan masyarakat dibenarkan pula oleh Nugent (1976, h. 97) bahwa pengajarlah yang mengitervensi hubungan siswa dengan orang tuanya, walaupun ia harus tunduk kepada kerelaan orang bau tanah itu. Melalui proses berguru mengajar para guru membimbing perkembangan siswa dalam segala aspeknya. Melalui proses ini pula guru mencoba menarik perhatian para orang bau tanah siswa, yaitu lewat tugas-tugas yang harus dipelajari siswa di rumah, bahan-bahan yang harus dikumpulkan, pekerjaan-pekerjaan rumah yang harus diselesai, dan ditantatangani oleh orang tua. Hal ini semua menciptakan para orang bau tanah lebih memperhatikan pendidikan puta-putranya. Itulah cara-cara digunakan oleg guru mengintevensi hubungan orang bau tanah dengan putra-putranya yang pada gilirannya nanti sanggup meningkatkan hubungan orang bau tanah bersangkutan dengan sekolah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan pendidikan yaitu segala sesuatu yang ada dan terjadi disekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati. Keempat kelompok benda lingkungan pendidikan itu ikut berperan dalam rangka perjuangan setiap siswa/mahasiswa berbagi dirinya. Tetapi administrasi pendidikan menaruh perhatiannya terutama kepada lingkungan yang berwujud insan yaitu masyarakat. Pada beberapa uraian yang lampau dikatakan bahwa organisasi pendidikan yaitu merupakan suatu sistem yang terbuka, berarti forum pendidikan selalu mengadakan kontrak hubungan dengan lingkungannya yang disebut sebagai suprasistem. Ada hubungan saling memberi dan saling mendapatkan antara forum pendidikan dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga masyarakat perihal pengembangan putra-purti mereka. Hampir tidak ada orang bau tanah siswa yang bisa membina sendiri putra-putra mereka untuk sanggup bertumbuh dan berkembang secara total, integratif, dan optimal menyerupai yang dicita-citakan oleh bangsa indonesia.