Pengertian Penilaian Dan Penilaian Pembelajaran
PENGERTIAN EVALUASI DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Secara bahasa Evaluasi berasal dari bahasa inggris , Evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran.
Ada beberapa istilah yang sering disalah artikan dan disalah gunakan dalam praktik evaluasi, yaitu tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Secara konsepsional istilah-istilah tersebut berbeda satu sama lain, tetapi mempunyai hubungan yang sangat erat. Menurut S. Hamid hasan (1988) menjelaskan “ tes yakni alat pengumpulan data yang dirancang secara khusus. kehususan tes sanggup terlihat dari konstruksi butir (soal) yang dipergunakan.” Rumusan ini lebih terfokus pada tes sebagai alat pengumpul data. memang mengumpulkan data bukan hanya ada dalam mekanisme penelitian, tetapi juga ada dalam mekanisme evaluasi. Untuk mengumpulkan data penilaian tentu orang memerlukan alat, antara lain tes. tes sanggup berupa pertanyaan.
Pengukuran adalah suatu proses atau kegiatan untuk memilih kuantitas sesuatu. Kata “Sesuatu“ bisa berarti peserta didik, guru, gedung sekolah, meja belajar, White board dan sebagainya. Dalam proses pengukuran, tentu guru harus memakai alat ukur (tes atau non-tes). Alat ukur tesebut harus standar yaitu mempunyai derajat validitas dan reliabilitas yang tinggi. Penilaian yakni suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan informasi wacana proses dan hasil berguru peserta didik dalam rangka menciptakan keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan.
Sedangkan berdasarkan istilah para pakar kependidikan banyak sekali macam redaksi, yaitu:
. Menurut Arifin (2012:5) penilaian yakni suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk memilih kualitas (nilai dan arti) dari sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka pembuatan keputusan.
Sedangkan berdasarkan Mehrens & lehman, (1978:5) Evaluasi yakni suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat dibutuhkan untuk menciptakan alternative-alternatif keputusan. sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian dicoba menciptakan suatu keputusan. suatu barang tentu informasi atau data yang dikumpulkan itu haruslah data yang sesuai dan mendukung tujuan penilaian yang direncanakan. (Purwanto.2012:3).
Sedangkan evaluasi pembelajaran yakni suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminandan penetapan kualitas (nilai atau arti) banyak sekali komponen pembelajaran berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.
2. TUJUAN DAN MANFAAT EVALUASI PEMBELAJARAN
Dari banyak sekali klarifikasi secara bahasa dan istilah di atas bahwa Evaluasi mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui kadar pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran
b. Untuk melatih keberanian dan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi yang disajikan
c. Untuk mengetahui tingkat perubahan prilakunya
d. Untuk mengetahui siapa di antara peserta didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus semoga ia dalam mengejar kekurangannya. Oleh alasannya itu, target dari penilaian bukan saja peserta didik tetapi mencakupi pengajarnya( guru)
Sedangkan manfaat dilaksanakan penilaian pembelajaran ada beberapa hal :
a. Memperoleh pemahaman pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah berlangsung/ dilaksanakan oleh guru.
b. Membuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran.
c. Meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas keluaran.
3. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI DALAM PEMBELAJARAN
Dalam mendesain dan melaksanakan proses atau kegiatan penilaian seorang guru hendaknya mempertimbangkan prinsip-prinsip berikut:
a. Prinsip berkesinambungan (continuity)
Maksud Prinsip ini yakni kegiatan penilaian dilaksanakan secara terus-menerus. Evaluasi tidak hanya dilakukan sekali setahun atau persemester, tetapi dilakukan secara berkelanjutan mulai dari proses pembelajaran dengan memperhatikan peserta didik sampai ia tamat dari institusi tersebut.
b. prinsip menyeluruh (comprehensive)
Prinsip ini maksudnya yakni dalam melaksanakan penilaian haruslah melihat keseluruhan dari aspek berfikir (domain kognitif),aspek nilai atau perilaku (domain afektif), maupun aspek keterampilan ( domain psikomotor) yang ada pada masing-masing peserta didik.
c. Prinsip objektivitas (objektivity)
Maksud dari prinsip ini yakni bahwa Objektivitas artinya mengevaluasi berdasarkan keadaan yang sesungguhnya, tidak dipengaruhi oleh hal-hal lain yang bersifat emosional dan irasional.
d. Prinsip valididitas (validity)
Validitas artinya keshahihan yaitu bahwa evaluasi yang digunakan benar-benar bisa mengukur apa yang hendak diukur atau yang diinginkan. Validitas juga selalu disamakan dengan ketepatan, contohnya untuk mengukur partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran bukan dievaluasi dengan melihat nilai dikala ulangan tetapi dilihat juga mulai dari kehadiran, keaktifan dan sebagainya.
4. RUANG LINGKUP EVALUASI PEMBELAJARAN
a. Dalam perspektif domain hasil berguru tediri dari: kognitif, afektif dan psikomotor
b. Dalam perspektif sistem pembelajran terdiri dari:
1. Program pembelajaran (tujuan, materi, metode, media dll)
2. Pelaksanaan pembelajran (kegitan, guru ,dan peserta didik)
3. Hasil berguru (jangka pendek,menengah dan jangka panjang)
c. Dalam perspektif penilaian berbasis kelas
1. Penilaian kompetensi dasar mata pelajran
2. Penilaian kompetensi rumpun pelajaran
3. Penilaian kompetensi lintas kurikulum
4. Penilaian kompetensi tamatan
5. Penilaian kompetensi life skill
5. FUNGSI EVALUASI
Dalam konteks KBK secara umum Evaluasi berfungsi pertama, untuk menilai keberhasilan siswa dalam penncapaian kompetensi dan kedua,sebagai umpan balik untuk perbaikan proses pembelajran. Kedua fungsi tersbut berdasarkan Scriven (1967) yang di kutip oleh DR. Wina sanjaya yakni Evaluasi sebagai fungsi sumatif dan penilaian sebagai fungsi formatif.fungsi sumatif yakni apabila penilaian ini dipakai untuk melihat keberhasilan suatu kegiatan yang direncanakan. oleh alasannya itu, penilaian sumatif berafiliasi dengan pencapaian suatu hasil yang dicapai suatu program.
Evaluasi formatif berafiliasi dengan perbaikan bagian-bagian dalam suatu proses semoga kegiatan yang dilaksankan mencapai hasil yang maksimal.oleh alasannya itu, penilaian formatif dipakai selama proses pelaksanaan berlangsung.
Melalui fungsi sumatif ini minimal ada dua tujuan pokok: pertama, sebagai laporan kepada orang renta siswa yang telah mempercayakan kepada sekolah untuk membelajarkan putra/putri mereka;
Kedua, sebagai pertanggungjawaban (akuntabilitas) penyelenggaraan pendidikan masyarakat yang telah mendorong dan membantu pelaksanaan pendidikan sekolah.
Evaluasi fungsi formatif sangat bermanfaat sebagai umpan balik wacana proses pembelajaran yang telah dilakukan,sehingga melalui informasi dari pelaksanaan penilaian formatif, guru akan selalu memperbaiki proses pembelajaran.
6. PROSEDUR EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Menyusun planning penilaian hasil berguru Sebelum penilaian hasil berguru dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan penilaian hasil berguru itu umumnya mencakup enam jenis kegiatan, yaitu:
a. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi. Perumusan tujuan evaluasihasil berguru itu penting sekali
b. Menetapkan aspek-aspek yang akan dievaluasi, contohnya apakah aspek kognitif, aspek afektif, ataukah aspek psikomotorik.
c. Memilih dan memilih teknik yang akan dipergunakan di dalam pelaksanaan evaluasi, contohnya apakah evaluasi itu akan dilaksanakan dengan teknik tes atau teknik non- tes.
d. Menyusun alat-alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil berguru
e. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau patokan dalam menawarkan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
f. Menentukan frekuensi dari kegiatan penilaian hasil berguru itu sendiri.
2. Menghimpun data
3. Melakukan verifikasi data
4. Mengolah dan menganalisis data
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
6. Tindak lanjut hasil evaluasi
3. Melakukan verifikasi data
4. Mengolah dan menganalisis data
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan
6. Tindak lanjut hasil evaluasi
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran dibutuhkan sistem penilaian yang sempurna alasannya peserta didik mempunyai banyak sekali kemampuan yang berbeda-beda, maka sistem penilaian yang dipakai harus terintegrasi dan bisa mengukur semua kemampuan yang ada pada peserta didik. Evaluasi pendidikan tidak hanya dipakai untuk mengukur ranah kognitif peserta didik, tetapi juga harus menilai ranah afektif dan psikomotoriknya.
7. JENIS-JENIS EVALUASI
Dilihat dari fungsinya, penilaian terdiri atas beberapa macam yakni penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, penilaian selektif dan penilaian penempatan.
Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada final kegiatan berguru mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Penilaian formatif berorientasi pada proses, yang akan menawarkan informasi kepada guru apakah program atau proses berguru mengajar masih perlu diperbaiki.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada final unit kegiatan contohnya penilaian yang dilaksanakan pada final caturwulan, final semester atau final tahun.Tujuan penilaian ini yakni untuk mengetahui hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh siswa telah mencapai kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Penilaian ini berorientasi pada produk/hasil.
Penilaian diagnostik yakni penilaian yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta faktor-faktor penyebabnya. Pelaksanaan penilaian semacam ini biasanya bertujuan untuk keperluan bimbingan belajar, pengajaran remedial, menemukan kasus-dasus dan lain-lain.
Penilaian selektif adalah penilaian yang dilaksanakan dalam rangka menyeleksi atau menyaring. Memilih siswa untuk mewakili sekolah dalam lomba-lomba tertentu termasuk jenis penilaian selektif. Untuk kepentingan yang lebih luas penilaian selektif misalnya seleksi penerimaan mahasiswa gres atau seleksi yang dilakukan dalam rekrutmen tenaga kerja.
Penilaian penempatan yakni penilaian yang bertujuan untuk mengetahui keterampilan prasyarat yang dibutuhkan bagi suatu kegiatan berguru dan penguasaan belajar seperti yang diprogramkan sebelum memulai kegiatan berguru untuk kegiatan itu. Dengan kata lain penilaian ini berorientasi pada kesiapan siswa untuk menghadapi program baru dan kecocokan kegiatan berguru dengan kemampuan yang telah dimiliki siswa.
1.Evaluasi konteks yakni Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks kegiatan baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
2. Evaluasi input yakni Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor kendala yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk Evaluasiyang diarahkan untuk melihat hasil kegiatan yang dicapai sebagai dasar untuk memilih keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil berguru siswa lebih lanjut, yankni penilaian lulusan sesudah terjun ke masyarakat
Sedangkan Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran yakni :
1. Evaluasi kegiatan pembelajaran yakni Evaluasi yang meliputi terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, taktik berguru mengajar, aspek-aspek kegiatan pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran adalah Evaluasi yang meliputi kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis besar kegiatan pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti prosespembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran Evaluasi hasil berguru meliputi tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
1. Tes merupakan alat atau teknik penilaian yang sering dipakai untuk mengukur kemampuan siswa dalam pencapaian suatu kompetensi tertentu oleh guru. Adapun jenis-jenis tes adalah
a. Tes standar dan tes buatan guru
b. Tes berdasarkan pelaksanaannya
c. Tes berdasarkan jumlah peserta
2. Non-tes adalah alat penilaian yang biasa untuk menilai aspek tingkah laris termasuk sikap, minat, dan motivasi. Adapun jenis-jenis non-tes sebagai alat penilaian adalah:
a. Observasi yakni teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laris pada suatu situasi tertentu.
b. Wawancara yakni komunikasi antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai.
c. Penilaian produk yakni bentuk penilaian yang dipakai untuk melihat kemampuan siswa dalam menghasilkan suatu karya tertentu.
d. Penilaian portopolio yakni penilaian terhadap karya-karya siswa selama proses pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan terorganisir yang dikumpulkan selama periode tertentu dan dipakai untuk memantau perkembengan siswa baik mengenai pengetahuan, keterampilan, maupun perilaku siswa terhadap mata pelajaran yang bersangkutan.