Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Administrasi


MAKALAHMANAJEMEN PEMASARAN BANK
“Promosi dan Perencanaan Program Pemasaran Produk Bank Syariah”



BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Bagi dunia perbankan yang merupakan tubuh perjuangan yang berorientasi profit, acara pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. Karena itu, bagi dunia perbankan perlu mengegmas acara pemasarannya secara terpadu dan terus menerus melaksanakan riset pasar, kerena dengan melaksanakan riset pemasaran bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen atau nasabah.
Pemasaran berdasarkan Philip Kotler ialah suatu proses sosial yang di dalamnya antara individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Sedangkan berdasarkan Islam, pemasaran syariah merupakan suatu proses bisnis yang kesekuruhan prosesnya menerapkan nilai-nilai islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu proses bisnis yang mengedepankan nilai-nilai yang mengagungkan keadilan dan kejujuran. Dengan pemasaran syariah, seluruh proses dihentikan ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang islami. Dan selama proses bisnis ini sanggup di jamin, atau tidak terjadi penyimpangan terhadap prinsip syariah, maka setiap transaksi apa pun dalam pemasaran sanggup diperbolehkan. Nabi Muhammad yang telah memperlihatkan kita bagaimana cara berbisnis yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, dan perilaku amanah sekaligus bisa tetap memperoleh keuntungan yang optimal.
Bank sebagai forum keuangan yang menghasilkan jasa keuangan juga membutuhkan taktik pemasaran untuk memasarkan produknya. Dari klarifikasi diatas, perusahaan atau perbankan sangat perlu untuk mengetahui lebih mendalam perihal bagaimana mengelola periklanan, promosi penjualan, mengelola armada penjualan, mengelola lini produk, merek, dan pengemasan, selanjutnya merancang taktik dan jadwal penetapan harga.
2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Mengelola Periklanan?
2.      Bagaimana Promosi Penjualan?
3.      Bagaimana Mengelola Armada Penjualan?
4.      Bagaimana Mengelola Lini Produk, Merek, dan Pengemasan?
5.      Bagaimana Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga?
3.      Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Bagaimana Mengelola Periklanan
2.      Untuk Mengetahui Bagaimana Promosi Penjualan
3.      Untuk Mengetahui Bagaimana Mengelola Armada Penjualan
4.      Untuk Mengetahui Bagaimana Mengelola Lini Produk, Merek, dan Pengemasan
5.      Untuk Mengetahui Bagaimana Merancang Strategi dan Program Penetapan Harga.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Mengelola Periklanan (Advertising)
Periklanan ialah srana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh oleh bank informasi yang diberikan ialah manfaat produk, harga produk serta keuntungan- keuntungan produk dibandingkan pesaing. Tujuan promosi lewat iklan ialah berusaha untuk menarik, dan mempengarhi calon nasabahnya.
Penggunaan promosi dengan iklan sanggup dilakukan dengan banyak sekali media menyerupai lewat:
1.      Pemasangan Billboard (papan nama) di jalan-jalan srategis.
Contoh:
2.      Pencetakan Brosur, disebarkan di setiap cabang atau pusat-pusat perbelanjaan.
Contoh:
3.      Pemasangan Spanduk di lokasi tertentu yang strategis.
Contoh:
4.      Melalui Koran
Contoh;
5.      Melalui Majalah
Contoh:
6.      Melalui Televisi
Contoh:
7.      Melalui Radio
8.      Dan memakai media lainnya.[1]
Agar iklan yang dijalankan sanggup efektif dan efisien maka perlu dilakukan jadwal pemasaran yang tepat. Langkah-langkah dalam periklanan yang efektif dan efisien adalah:
1.      Identifikasi pasar yang akan dituju serta motif pembeli atas produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
2.      Menentukan visi, tujuan atau target periklanan yang terkait dengan target penjualan dari suatu produk (mission).
3.      Menetapkan anggaran periklanan (monney)
4.      Merancang, menyusun serta tetapkan pesan yang akan disampaikan kepada pasar target (massage).
5.      Menetapkan media yang harus digunkan yang sesuai dengan pasar target yang dituju oleh perusahaan (media)
6.      Melakukan penilaian terhadap hasil yang dicapai dari pemasangan suatu iklan ( Measurement).
Ciri-ciri yang terdapat dari suatu produk periklanan adalah:
1.      Public presentstion ( penyalinan di muka umum)
Iklan merupakan suatu sarana komunikasi yang sangat bersifat umum dan memperlihatkan pesan yang sama kepada banyak orang.
2.      Pervasiveness ( penyerahan menyeluruh)
Iklan merupakan medium yang diserap secara menyeluruh dan memungkinkan pihak perusahaan untuk mengulangi pesannya itu berulang-ulang, diperlukan dengan pengulangan pesan tersebut akan mengatakan imbas signifikan terhadap konsumen.
3.      Expresiveness (daya tangkap yang kuat)
Perikalanan mengatakan peluang untuk menampilkan perusahaan serta produknya dengan cara yang amat mengesankan dengan penggunaan cetakan, bunyi, dan warna secara pandai.
4.      Impresonality ( kurang kepribadian)
Perikalanan senantiasa bersifat umum, sehingga daya meyakinkan dan mengungkapkan perihal produk tersebut secara rinci masih dirasakan kurang. Oleh karenanya iklan masih kurang bisa menyentuh konsumen secara profesional.
Terdapat paling tidak empat macam tujuan penggunaan iklan oleh perusahaan sebagai media promosi, yaitu:
1.      Untuk pemberitahuan perihal segala sesuatu yang berkaitan dengan produk dan jasa bank yang dimilki oleh suatu bank. Seperti peluncuran produk baru, manfaat produk atau dimana sanggup diperoleh, kentugan-keuntungan atau kelebihan suatu produk atau informsasi lainnya. Iklan juga bertujuan untuk memberitahukan perihal pembukaan kantor cabang atau kantor kas baru, lokasi lokasi ATM, serta penggunaan teknologi terbaru dari perbankan.
2.      Untuk mengingatkan kembali kepada nasabah perihal keberadaan atau keunggulan jasa bank yang ditawarkan. Hal ini dilakukan alasannya banyaknya saingan yang masuk sehingga nasabah perlu diingatkan biar nasabah tidak beralih kepada bank lain.
3.      Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah dan minat para nasabah gres dengan keinginan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah baru.diharapkan meraka mencoba untuk mebeli atau memakai produk yang ditawarkan atau paling tidak para calon nasabah gres sudah mengerti perihal kehadiran produk untuk kemudian akan mencobanya pada suatu hari.
4.      Mempengaruhi nasabah saingan biar berpindah ke bank yang mengiklankan. Dalam hal ini sasarannya ialah nasabah yang sudah mengerti dan sudah menjadi nasabah kita, diharpkan nasabah bank lain yang juga turut terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan.
5.      Membangun gambaran perusahaan untuk jangka panjang, baik untuk produk yang dihasilkan maupun nama perusahaan.
Pertimbangan penggunaan media yang akan digunakan untuk persaingan iklan di suatu media, antara lain:
1.      Jangkauan media yang akan digunakan.
Termaksuk oplah (jumlah yang diterbitkan atau ditayangkan), jangkauan media mengatakan makna wilayah yang telah dimasuki oleh media yang akan digunakan.
2.      Sasaran atau konsumen yang akan dituju.
Pemilihan ini didasarkan kepda target pembaca, kerena setiap media mempunyai target pembaca tersendiri.
3.      Biaya yang dikeluarkan.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh bank untuk pemasangan iklan pada media yang dituju sebagai sarana prmosi.
Jenis periklanan berdasarkan manfaat:
1.      Instutional advertsing, periklanan untuk pembentukan gambaran organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.
2.      Brand advertsing, periklanan untuk memantapkan pada merek tertentu dalam jangka panjang.
3.      Classified advertising, periklanan untuk penyebaran informasi perihal penjualan, jasa dan peristiwa.
4.      Sales advertising, periklanan untuk pengumuman penjalan khusus.
Jenis periklanan berdasarkan klasifikasi:
1.      National asvertising. periklanan yang dilaksanakan oleh produsen dari suatu barang industri maupun barang konsumsi yang disebarkan secara nasional dan regional.
Contoh: Periklanan produk tabungan Haji dan Umroh
2.      Local advertising.  Periklanan yang dibatasi oleh lingkungan geografis, yaitu apabila produk yang akan ditawarkan bersifat lokal suatu tempat tertentu.
 Contoh: Pembiayaan usaha, tabungan pelajar
3.      Consumers advertising. Periklanan yang ditujukan langsung pada konsumen.
 Contoh: Tabungan dan pembiayaan
4.      Trade advertising. Periklanan untuk membantu manufaktur yang sanggup digunakan untuk mengiklankan produk yang dihasilkan.
Contoh: Pembiayaan Mudharabah
5.      industrial advertising. Periklanan untuk mencapai manufaktur lain yang sanggup digunakan produk yang telah diiklankan.
Contoh: Pembiayaan Mudharabah
6.      Primary demand advertising. Periklanan yang ditujukan untuk mempromosikan produk, tanpa menonjolkan merek penjualnya.
Contoh: tip top swalayan siap melayani kau sepenuh hati, dan dapatkan juga promo seru gratis produk pilihan dengan berbelanja minimal Rp.500.000 memakai kartu debit Bank Muamalat.
7.      Selective demand advertising. Periklanan yang ditujukan untuk membangkitkan selective demand secara terang menyebutkan dan mengulangi brand name dari produk tersebut.[2]
Contoh: Menabunglah di Bank Syariah biar anda terhindar dari praktik riba.

B.     Sales Promosi ( Sales Promotion)
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya sanggup dilakukan melalui promosi pnjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan ialah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja biar nasabah tertarik untuk membeli, maka perlu dibautka promosi penjualan, yang semenarik mungkin.
Promosi penjualan sanggup dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon atau simple produk. Dengan memakai alat tersebut akan mengatakan tiga manfaat bagi promosi penjulan, yaitu:
1.      Komunikasi, yaitu mengatakan informasi yang sanggup menarik perhatian nasabah untuk membeli.
2.      Insentif, yaitu mengatakan dorongan dan semangat kepada nasabah untuk segera membeli produk yang ditawarkan.
3.      Invitasi, yaitu mengharapkan nasabah segera merealisasi pembelian.
Bagi bank promosi penjualan sanggup dilakukan melalui:
1.      Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumblah dana yang relatif besar walaupun hal ini akan mengakibtakan persaingan tidak sehat.
2.      Pemberian insentif kepada nasabah yang mempunyai simpanan dengan saldo tertentu.
3.      Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang- kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.
4.      Dan promosi dan penjualan lainnya.
Sama menyerupai halnya dengan iklan, promosi penjualan juga memili jadwal tersendiri. Dalam praktiknya jadwal promosi penjualan mempunyai tiga macam cara, yaitu:
1.      Promosi konsumen, menyerupai pengguanaan kupon, sampel produk, hadiah, atau bentuk undian.
2.      Promosi dagang, yaitu berupa dukungan perlatan atau insentif.
3.      Promosi wiraniaga, melalui kontes penjualan.[3]
Adapun tahapan promosi penjualan:
1.      Menentukan tujuan yang akan dicapai dari jadwal promosi prnjualan tersebut.
2.      Menyeleksi alat-alat atau apa yang akan ditawarkan dari jadwal promosi penjualan tersebut.
3.      Menyusun jadwal promosi penjualan yang sesuai.
4.      Melakuka pengujian pendahuan atas program.
5.      Malaksanakan dan mengendalika progaram.
6.      Mengevaluasi hasil dari jadwal promosi penjualan.[4]
C.    Mengelola Armada Penjualan
Perusahaan perlu berfikir secara mendalam perihal masalah, perancangan armada penjualan, yaitu menyebarkan tujuan, strategi, struktur, ukuran, dan kompensasi armada penjualan
1.      Tujuan dan taktik armada penjualan
a)    Mencari calon pembeli
b)   Menetapkan sasaran
c)    Berkomunikasi
d)   Menjual
e)    Melayani
f)    Mengumpulkan informasi
g)   Mengalokasikan
2.      Struktur armada penjualan
Struktur armada penjualan yang paling umum:
a)    Teritorial, tiap perwakilan penjualan diberikan suatu tempat eksklusif.
b)   Produk, yaitu perusahaan membentuk armada penjualannya berdasarkan lini produk.
c)    Pasar, Bank sering menspesialisasi armada penjualan mereka berdasarkan industri atau lini pelanggan. Armada penjualan tersendiri sanggup dibuat untuk industri yang berbeda dan bahkan untuk pelanggan yang berbeda.
d)   Rumit, bila suatu perusahaan penjual banyak sekali jenis produk kepada banyak sekali jenis pelanggan di tempat geografis yang luas, perusahaan sering menggabungkan beberapa prinsip struktur armada penjualan. Yakni berdasarkan teritorial produk, teritorial pasar, produk pasar, dan lain-lain.
3.      Ukuran dan konpensasi armada penjualan
Setelah perusahaan tetapkan jumlah pelanggan yang ingin dicapainya, ia sanggup memakai pendekatan beban kerja untuk tetapkan ukuran armada penjualan.
Terdapat empat unsur kompensasi armada penjualan:
a)    Jumlah yang pasti
b)   Jumlah variabel
c)    Tunjangan biaya
d)   kenikmatan
D.    Mengelola Lini Produk, Merek, dan Pengemasan
1.      Mengelola lini produk
Lini produk ialah kelopmpok produk yang berafiliasi erat alasannya kelompok produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe pasar yang sama atau mempunyai kisaran harga yang sama.
a)      Analisis lini produk
Dalam memperlihatkan lini produk, perusahaan biasanya menyebarkan kerangka dasar dan modul yang sanggup di tambahkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berbeda. Manajer lini produk harus mengetahui penjualan dan keuntungan tiap unit produk dalam lininya untuk menentukan unit produk mana yang akan dikembangkan, dipertahankan, dikurangi atau di hentikan. Mereka juga harus memahami profil pasar setiap lini produk.
b)   Penjualan dan keuntungan lini produk
Penjualan yang sangat terpusat pada sebuah unit kecil produk memperlihatkan kerentanan lini tersebut. Unit-unit tersebut harus diawasi secara cermat dan dilindungi. Manajer lini produk sanggup mempertimbangkan untuk melepas unit produk yang penjualan dan labanya rendah kecuali bila unit produk itu mempunyai potensi besar untuk tumbuh. Perusahaan juga harus menyadari bahwa unit yang mempunyai potensi berbeda alasannya harganya yang lebih mahal atau lebih sering di iklankan sebagai cara untyk meningkatkan penjualan atau marjin mereka atau keduanya. Manajer lini produk harus meninjau bagaimana lini itu diposisikan terhadap lini pesaing.
c)      Panjang lini produk
Tujuan perusahaan mensugesti panjang lini produk salah satu tujuannnya ialah membuat lini produk untuk mendorong penjualan keatas, membuat lini produk yang memfasilitasi penjualan silang, membuat lini produk yang terlindungi dari peningkatan dan penurunan kondisi ekonomi. Perusahaan sanggup memperpanjang lini produknya dengan dua cara, yaitu kontradiksi lini (lini stretching) dan pengisian lini (line filling).
2.      Merek
Merek ialah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Merek sanggup berupa logo, nama, merek dagang atau simbol lain. Manfaat pembuatan bagi bank ada empat yaitu:
a)      Merek memudahkan bank memproses pesanan dan menelusuri masalah.
b)      Nama merek dan tanda merek penjualan mengatakan proteksi aturan atas cir-ciri produk yang unik.
c)      Merek mengatakan kesempatan kepada bank untuk menarik pelanggan yang setia dan menguntungkan.
d)     Merek yang besar lengan berkuasa membant membangun gambaran bank, memudahkan bnk meluncurkan merek-merek yang gres yang gampang diterima oleh para nasabah.
Perusahaan mempunyai lima taktik merek yaitu:
a)      Perluasan lini
b)      Perluasan merek
c)      Multi merek
d)     Merek baru
e)      Merek bersama.
3.      Pengemasan
Pengemasan (packaging) ialah semua acara merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan sanggup meliputi hingga tiga tingkat bahan. Kemasan yang dirancang dengan baik sanggup membangun ekuitas brand dan mendorong penjualan. Kemasan ialah bab pertama produk yang dihadapi pembeli dan bisa menarik dan menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mensugesti pengalaman produk konsumen di kemudian hari. Beberapa faktor mempunyai bantuan terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran:
a)      Swalayan, kemasan harus menarik perhatian, menyebarkan fitur produk, membuat keyakinan konsumen, dan membuat kesan keseluruhan yang menyenangkan sehingga kemasan bisa menjadi “iklan 5 detik” bagi nasabah.
b)      Kekayaan konsumen. Peningkatan kekayaan konsumen berarti konsumen bersedia membayar sedikit lebih lebih besar untuk kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang lebih baik.
c)      Perusahaan dan gambaran merek. Kemasan mempunyai andil terhadap legalisasi segera atas legalisasi atau merek.
d)     Peluang inovasi. Kemasan inofatif sanggup membawa manfaat besar bagi konsumen dan keuntungan bagi produsen.[5]
E.     Merancang taktik dan jadwal penetapan harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam acara pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laris tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan nantinya.[6]
Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga.
1.    Memilih tujuan penetapan harga
a)      Untuk bertahan hidup
Dalam hal ini bank menentukan harga dengan semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang di tawarkan laris di pasaran, contohnya untuk bungan simpanan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga pesaing dan bunga pinjaman rendah, tetapi dalam kondisi masih menguntungkan.
b)      Untuk memaksimalkan laba
Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga keuntungan sanggup ditingkatkan. Penentuan harga biasanya sanggup dilakukan dengan harga murah atau tinggi. Untuk memperbesar market share penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapka jumlah nasabah meningkat dan diperlukan pula nasabah pesaing beralih ke produk yang ditawarkan.
c)      Mutu produk
Tujuan dalam hal mutu produk ialah untuk mengatakan kesan bahawa produk atau jasa yang ditawarkan mempunyai kualitas yang tinggi dan biasanya harga di tentukan setinggi mungkin dan untuk bunga simpanan ditawarkan dengan suku bunga rendah.
e)      Karena pesaing
Penentuan harga dengan melihat harga pesaing. Tujuannnya ialah biar harga yang ditawarkan jangan melebihi harga pesaing.
2.        Menentukan permintaan
Setiap harga akan mengarah ketingkat ajakan yang berbeda dan alasannya itu akan mempunyai banyak sekali dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan.
3.        Memperkirakan biaya
Untuk memperkirakan biaya perusahaan terdapat dua bentuk yaitu:
a)        Biaya variabel (variable cost) bervariasi langsung dengan tingkat produksi.
b)        Biaya tetap atau (vixed cost) disebut juga biaya overhead, ialah biaya yang tidak bervariasi dengan tingkat produksi atau pendapatan penjualan.
4.         Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing
Dalam kisaran kemungkinan yang harga yang ditetukan oleh ajakan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing.
5.         Memilih metode penetapan haraga
Ada enam metode penetapan harga yaitu:
a)   Penetapan harag tingkat pengembalian sasaran
b)   Penetapan harga nilai anggapan
c)   Penetapan harga nilai
d)  Penetapan harga going rate
e)   Penetapan harga jenis lelang
6.         Memilih harga akhir
Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari masa perusahaan harus mempunyai harga akhirnya. Dalam menentukan harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor perhiasan termasuk dampak acara pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga banyak sekali keuntungan dan resiko, dan dampak harga pada pihak lain.[7]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Mengelola Periklanan (Advertising)
Periklanan ialah srana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh oleh bank informasi yang diberikan ialah manfaat produk, harga produk serta keuntungan- keuntungan produk dibandingkan pesaing.
2.      Sales Promosi ( Sales Promotion)
Di samping promosi lewat iklan, promosi lainnya sanggup dilakukan melalui promosi pnjualan atau sales promotion. Tujuan promosi penjualan ialah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah.
3.      Mengelola Armada Penjualan
Perusahaan perlu berfikir secara mendalam perihal masalah, perancangan armada penjualan, yaitu menyebarkan tujuan, strategi, struktur, ukuran, dan kompensasi armada penjualan
4.      Mengelola Lini Produk, Merek, dan Pengemasan
a.       Mengelola lini produk
Lini produk ialah kelopmpok produk yang berafiliasi erat alasannya kelompok produk tersebut berfungsi dengan cara yang sama, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui tipe pasar yang sama atau mempunyai kisaran harga yang sama.
b.      Merek
Merek ialah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan atau kombinasi dari semua hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
c.       Pengemasan
Pengemasan (packaging) ialah semua acara merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan sanggup meliputi hingga tiga tingkat bahan. Kemasan yang dirancang dengan baik sanggup membangun ekuitas brand dan mendorong penjualan.
5.      Merancang taktik dan jadwal penetapan harga
Perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga.
a.       Memilih tujuan penetapan harga
b.      Menentukan permintaan
c.       Memperkirakan biaya
d.      Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing
e.       Memilih metode penetapan haraga
f.       Memilih harga akhir

B.     Saran
Demikianlah makalah yang sanggup kami buat dengan keinginan bermanfaat bagi yang membacanya. Kami hantur maaf atas bahasa yang digunakan susah untuk dimengerti, dan kami ucapakan kepada dosen yang membimbing pada mata kulian ini sehingga kami sanggup memahami apa tujuan dan maksud dari pembuatan makah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip, Keller Lane Kevin, 2008, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga.
Al Arif Riyanto M Nur, 2012, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: ALVABETA Cv.
Kasmir, 2004, Pemasaran Bank, Jakarta: Predana Media.


[1] Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta: Predana Media, 2004). Hlm.177
[2] M Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung: ALVABETA Cv, 2012), Hlm. 174-177
[3] Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta: Predana Media, 2004). Hlm.179-180
[4] M Nur Riyanto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah. (Bandung: ALVABETA Cv, 2012), Hlm. 178

[5] Philip kotler, kevin lane keller, manajemen pemasaran,(Jakarta:erlangga,2008). Hlm 16-29
[6] Kasmir, Pemasaran Bank, ( Jakarta: Predana Media, 2004). Hlm.151-154        

[7] Philip kotler, kevin lane keller, manajemen pemasaran,(Jakarta:erlangga,2008). Hlm 76-90