Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aplikasih : Aplikasi Kasih Asi Untuk Iwic 11

 dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya AplikASIh : Aplikasi Kasih ASI Untuk IWIC 11

Lagi, isu bayi gres saja dibuang.
Dalam setahun ini saya sudah membaca 2 artikel wacana bayi yang dibuang. Dua artikel, dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya. Entah berapa banyak isu yang orang-orang lain baca, atau berapa banyak yang terjadi di luar sana. Astaghfirullah.

Bayi-bayi ini kemudian hidup, sehat wal’afiat namun kehilangan asupan paling vital bagi mereka yaitu ASI. Dilansir dari surya.co.id, data terakhir dari Kementerian PPPA mencatat bayi terlantar di Indonesia mencapai 1,4 juta atau 5,83 persen dari total balita yang ada. Termasuk pula di dalamnya bayi yang masih dalam usia menyusui.
Bayi-bayi ini kemudian dipelihara di yayasan-yayasan, panti asuhan, atau diambil alih pengasuhannya oleh sebuah keluarga. Namun tetap, kesulitan mereka tetap sama: sukar bahkan mustahil mendapat ASI.
 dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya AplikASIh : Aplikasi Kasih ASI Untuk IWIC 11
Ada banyak bayi yang sukar mendapat ASI

Sebenarnya tidak hanya bayi-bayi yang dibuang atau sengaja ditelantarkan. Ada pula bawah umur kecil yang tidak memungkinkan disusui oleh ibu kandung mereka. Seperti pengalaman pahit yang dialami oleh keluarga saya (yang seorang pria) adalah, ia ditinggal mati oleh istrinya dengan anak yang masih bayi.

Kesukaran memberi ASI juga dialami beberapa orang yang saya kenal. Mereka ialah ibu yang siap mengembangkan kehidupan dengan bayinya, namun entah mengapa bermacam-macam kasus menciptakan ASI mereka tidak sanggup keluar.
Padahal, sudah jamak diketahui ASI ialah makanan vital bagi bayi. Nutrisi utama dan pertama yang tiada tertandingi.

Sisi Lain
Di satu sisi ada banyak pula Ibu-ibu menyusui yang bisa menghasilkan ASI secara maksimal, atau dalam kasus lain produktivitas ASI mereka berlebih.
Dari banyak sekali tumpuan kisah di masa silam, bayi-bayi di masa lampau yang tidak sanggup disusui, biasanya akan diberikan kepada Ibu-ibu yang bersedia menyusui mereka dengan kompensasi tertentu. Kaprikornus mengapa tidak dilakukan pada zaman sekarang?
 dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya AplikASIh : Aplikasi Kasih ASI Untuk IWIC 11
Di sisi lain, ada banyak ibu menyusui yang bersedia mengembangkan ASInya

Pemikiran ini kemudian merujuk kepada sebuah aplikasi. Maksud saya, bagaimana kalau dipertemukan saja antara minus dan plus ASI ini dalam sebuah aplikasi? Karena mencari satu persatu rasanya terlalu makan waktu.
Ide aplikasi ini terkait dengan respon faktual masyarakat terhadap perkembangan teknologi, khususnya penggunaan smartphone.
Ide aplikasi ini juga terkait dengan kontes penemuan dari Indosat Ooredoo yakni IWIC (Indosat Wireless Innovation Contest) yang pada tahun 2017 ini menjadi ke-11 kalinya. Untuk selanjutnya disebut IWIC 11.

 dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya AplikASIh : Aplikasi Kasih ASI Untuk IWIC 11



Ide AplikASIh

 dua bayi sudah cukup banyak berdasarkan saya AplikASIh : Aplikasi Kasih ASI Untuk IWIC 11

Makna AplikASIh
AplikASIh atau Aplikasi Kasih ASI ialah Aplikasi untuk mempertemukan antara bayi yang membutuhkan ASI dengan para Ibu yang bisa menghasilkan ASI secara produktif.

Cara Kerja
Karena derma ASI kepada bayi yang bukan anak kandung tidak bisa sembarangan, faktor mayoritas yang terikat ialah agama dan kesehatan. Maka, kiprah aplikasi ini ialah mendata bayi dan ibu yang siap memberi ASInya secara akurat. Para penginput data pun sangat dibutuhkan bertindak jujur. Selain agama dan kesehatan, domisili pun menjadi tantangan selanjutnya. Karena itu aplikasi ini bisa memanfaatkan GPS atau mempunyai AI (Artificial Intelligence) dalam pencarian datanya. Aplikasi ini juga bisa terhubung ke email para pengguna.

Harapan-harapan
Ide AplikASIh ini dibutuhkan tidak hanya bisa mempertemukan bayi-bayi berkebutuhan dengan ASInya, namun juga bisa menjadi support system bagi ibu-ibu yang kekurangan ASI, atau tidak bisa mengeluarkan ASI. Fakta di lapangan memperlihatkan adanya tingkat stress yang berlebih pada sebagian besar para ibu pasca melahirkan. Hal ini dikatakan bisa mengganggu kelancaran ASI para ibu. Stress para Ibu bukan hanya alasannya ialah ketidakmampuan memperlihatkan ASI atau kondisi badan pasca melahirkan, tapi bisa juga bersumber dari faktor luar menyerupai keluarga yang kurang bisa berkomunikasi secara baik atau pun tekanan lingkungan.

Harapan lain, aplikasi ini juga nantinya bisa mempunyai rekam jejak (berupa data), mengingat bayi-bayi yang dipersusui dari ASI yang sama disebut sebagai saudara sepersusuan.

SEKALI LAGI, ini ialah aplikasi inspirasi yang masih berupa wacana yang butuh dikembangkan lebih lanjut. Siapa pun bisa mempunyai inspirasi inovasi. 
YA, SIAPA PUN BISA MEMILIKI IDE INOVASI
DAFTARKAN IDE KALIAN DI :   bit.ly/iwic11
BATAS AKHIR 20 November 2017

Buat teman-teman yang punya inspirasi terkait aplikasi bisa menuangkannya di IWIC 11. Ide bisa berupa apapun kok, tidak mesti wacana Ibu dan Anak. Mungkin ada yang punya inspirasi pembuatan aplikasi wacana entertainment, media, kesehatan, kebutuhan khusus, atau pun game. Apa pun saja selama tidak bersinggungan dengan SARA dan pornografi, okey.

Caranya bagaimana?
Cukup daftarkan idemu di FORM REGISTRASI IWIC 11 sertakan gambar atau anjuran kalau memungkinkan, untuk kebutuhan visual biar inspirasi aplikasimu bisa dipahami.

Oya, penemuan inspirasi ini tidak sia-sia lho. Ada jutaan hadiah yang sanggup dimenangkan, info selanjutnya bisa dilihat di http://iwic.indosatooredoo.com

Ide teman-teman nggak perlu setinggi-tingginya atau serumit-rumitnya, asalkan berkeinginan besar lengan berkuasa untuk berkontribusi, siap dan lanjutkan.

Nah, ini dongeng saya. Saya tunggu inspirasi teman-teman.
Boleh taruh di komentar yang ingin mengembangkan :)

Terimakasih ya,
salam.