Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makalah Psikologi


A.   Definisi Evaluasi
Menurut Tardif (Muhibbinsyah, 2014) mendefinisikan penilaian ialah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
B.   Tujuan Evaluasi
Menurut Pasaribu & Simanjuntak (Ahmadi & Supriyono, 2013) tujuan penilaian di bagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
Tujuan Umum:
1.    Mengumpulkan data-data yang mengambarkan taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang di harapkan
2.    Menilai metode berguru yang di pergunakan
Tujuan Khusus:
1.    Merangsang kegiatan siswa
2.    Menemukan sebab-sebab kemajuan atau keegagalan
3.    Memperbaiki mutu pelajaran atau cara berguru dan metode belajar
C.   Fungsi Evaluasi
Di kutib dari buku Ahmadi & Supriyono (2013) fungsi penilaian yaitu
1.    Untuk memperlihatkan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar–mengajar, serta mengadakan perbaikan aktivitas bagi murid.
2.    Untuk menentukan murid di dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat kemampuan ( dan karakteristik lainya ) yang dimiliki oleh murid.
D.   Ragam Alat Evaluasi
Ragam alat Evaluasi berdasarkan Muhibbinsyah (2014), terdiri atas dua macam bentuk yaitu
1.    Bentuk objektif
            Memberikan skor nilai secara lugas (seadanya), ada lima macam tes yang termasuk dalam penilaian ragam objektif :
a.    Tes Benar-Salah
Tes ini merupakan alat Evaluasi yang paling bersahaja baik dalam hal susunan intem-intemnya maupun dalam hal cara menjawabnya. Contohnya:
1.     Manakah dari nama benda langit berikut ini yang termasuk planet ?
(B / S) asteroid
(B / S) komet
(B / S) bulan
(B / S) saturnus
(B / S) pluto
b.    Tes pilihan berganda
Biasanya berupa pertanyaan atau pernyataan yang sanggup di jawab dengan menentukan salah satu dari empat atau lima alternatif tanggapan yang mengiringi setiap soal. Contohnya:
1.     Sila keberapakah yang melarang kita menganut paham ateisme ? A. Sila ke 1
   B. Sila ke 2
C. Sila ke 3
D. Sila ke 4
E. Sila ke 5
c.    Tes Pencocokan (menjodohkan)
Disusun dalam dua daftar yang masing-masing memuat kata, istilah, atau kalimat yang diletakkan bersebelahan. Contohnya : cocokanlah soal di bawah ini:
Tabel 1. Contoh tes pencocokan
1.    Kucing
1.Monkey
2.    Ular
2.Cat
3.    Kupu-kupu
      3.Rabbit
4.    Kelinci
      4.Snack
5.    Monyet
      5.butterfly



d.    Tes Isian
Alat tes isian biasanya berbentuk kisah atau karangan pendek. Contohnya: Ini penyusun kutip dari pengantar Naskah proklamasi 17 Agustus 1945.
Petunjuk
Isilah titik-titik dibawah ini dengan kata-kata yang benar!
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan ..............Hal-hal yang mengenai..................dan lain-lain diselenggarakan dengan.............dan. dalam..........yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
  Atas nama..................
.
Soekarno hatta
e.    Tes Pelengkapan (melengkapi)
Cara menuntaskan tes melengkapi intinya sama dengan cara menuntaskan tes isian. Contohnya:
Isilah titik-titik yang ada pada setiap kalimat dibawah ini dengan kata-kata yang sesuai!
1 . Bahwa sesungguhnya..........itu ialah hak segala bangsa dan oleh lantaran itu, maka..........di atas dunia harus di hapuskan lantaran tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
2.    Tes Subjektif
Adalah alat ukur prestasi berguru yang jawabanya tidak bernilai dengan skor atau angka pasti, ibarat yang di gunakan untuk penilaian objektif. Bentuk soal ini menuntut penerima didik untuk hafal suatu pengertian kemudian menjelaskan dengan kalimat sendiri saat menjawab setiap pertanyaan. Contohnya:
1.    Bagaimana perkembangan komputer di Indonesia, jelaskan dengan singkat !
E.    Syarat-syarat Evaluasi yang Efektif
Menurut Eggen & Kauchak (Khodijah, 2014) syarat-syarat penilaian yang efektif, meliputi empat proses : 
1.    Proses Perancang
Proses rancangan atau persiapan guru dalam pembelajaran.
2.    Proses Proses Persiapan Siswa untuk Mengikuti Evaluasi
Dengan mempersiapkan siswa, guru sanggup meningkatkan peluang skor tes memperlihatkan prestasi siswa secara akurat dan sekaligus meningkatkan validitas.
3.    Proses Penyelenggaraan Evaluasi
Dalam penyelenggaraan tes, hal-hal yang harus dilakukan ialah
a. Mengkondisikan daerah penyelenggaraan tes senyaman mungkin.
b. Memberikan instruksi ihwal mekanisme pelaksaan tes dan apa yang    harus diperhatikan siswa.
c. Memonitor pelaksanaan tes.
4.    Proses Analisis Evaluasi
Pada proses ini, guru menilai hasil tes, dan mengembalikan kepada siswa keesokan harinya.
F.    Definisi Prestasi Belajar
Menurut Sumadi Suryabrata (Muzakki 2012, diakses pada tanggal 14 Maret 2018) mendefinisikan prestasi berguru ialah nilai merupakan perumusan terakhir yang sanggup diberikan oleh guru mengenai kemajuan/prestasi berguru siswa pada masa tertentu. Jadi, prestasi ialah hasil perjuangan siswa selama masa tertentu melaksanakan kegiatan
G.   Indikator Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil berguru siswa ialah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.
Surya, Barlow & Petty dalam buku Muhibbin Syah (2014), menjelaskan indikator dalam prestasi belajar, hal ini sanggup dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Indikator Prestasi
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
  Ranah/Jenis Prestasi
           Indikator
   Cara Evaluasi
A.    Ranah Cipta
1.    Pengamatan

1.    Dapat menunjukkan
2.    Dapat Membandingkan
3.    Dapat Menghubungkan

1.    Tes Lisan
2.    Tes Tertulis
3.    Observasi
2.    Ingatan
1.    Dapat Menyebutkan
2.    Dapat Menunjukkan Kembali
1.    Tes Lisan
2.    Tes Tertulis
3.    Observasi
3.    Pemahaman
1.    Dapat menjelaskan
2.    Dapat mendefinisikan dengan mulut sendiri
1.    Tes mulut
2.    Tes tertulis
4.    Penerapan
1.    Dapat memperlihatkan pola
2.    Dapat memakai secara tepat
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian kiprah
3.    Observasi
5.    Analisis
1.    Dapat menguraikan
2.    Dapat mengklasifikasikan/memilah-lah-milah
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian kiprah
6.    Sintesis
1.    Dapat menghubungkan
2.    Dapat menyimpilkan
3.    Dapat menggeneralisasika (membuat prinsip umum )
1.    Tes tertulis
2.    Pemberian kiprah
B.    Ranah Rasa
1.    Penerimaan

1.    Menunjukkan Sikap Menerima
2.    Menunjukkan Sikap Menolak

1.    Tes Tertulis
2.    Tes Skala Sikap
3.    Observasi
2.    Sambutan
1.    Kesediaan Berpartisipasi/terlibat
2.    Kesediaaan Memanfaatkan
1.    Tes Skala Sikap
2.    Pemberian Tugas
3.    Observasi
3.    Apresiasi (sikap menghargai)
1.    Menganggap penting dan bermanfaat
2.    Menganggap indah da harmonis
3.    Mengagumi
1.    tes skala penilaian/sikap
2.    pemberian tugas
3.    observasi
4.    internalisasi (pendalaman)
1.    mengakui dan menyakini
2.    mengingkari
1.    tes skala sikap
2.    pemberian kiprah ekspresif (yang menyatakan sikap) Dan proyektif (yang menyatakan perkiraan/ramalan)
3.    observasi
5.    karakterisasi (penghayatan)
1.    melembagakan atau meniadakan
2.    menjelmakan dalam langsung dan prilaku sehari-hari
1.    pemberian kiprah ekspresif dan proyektif
2.    observasi

H.   Evaluasi prestasi Psikomotor
cara yang dipandang sempurna untuk mengepaluasi keberhasilan berguru yang berdimensi ranah psikomotor (ranah paksa). Contohnya penilaian keterampilan ranah karsa siswa dalam memuat bendera merah putih ibarat yang akan penyusun di jelaskan lebih lanjut.

Tabel 3
Format Observasi Keterampilan Membuat Bendahara
Jenis-Jenis Kegiatan
Ya
Tidak
1.    Menyiapkan semua alat dan materi yakni: gunting, pisau, kertaswarna merah dan putih, lem, potongan bambu, dan alat pengukur


2.    Membaca petunjuk menciptakan bendera merah putih


3.    Mengikuti tahapan-tahapan menciptakan bendra sesuai petunjuk


4.    Menggunakan alat pengukur dengan cara yang tepat


5.    Menggunakan alat-alat (khususnya yang tajam) secara aman


6.    Menyelesaikan bendera sempurna padawaktu yang telah di wajibkan.



I.      Mampu menjelaskan dan memahami pendekatan penilaian prestasi berguru serta batas minimal prestasi belajar
Menurut hasil penelitian Biggs (Deanwardana, 2015 diunduh pada tanggal 21 maret 2018). Memaparkan bahwa pendekatan berguru di kelompokkan menjadi 3 yaitu:
1.    Pendekatan surface (permukaan atau bersifat lahiriah dan dipengaruhi oleh faktor luar)
2.    Pendekatan deef (mendalam dan tiba dari dalam individu)
3.    Pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi atau ambisi pribadi)
Pada blog lainnya dari Yuri Alamsyah, 2014 yang diunduh pada tanggal 21 Maret 2018, keberhasilan dalam arti luas berarti keberhasilan yang meliputi ranah cipta dan karsa siswa. Keberhasilan tidak hanya terikat oleh kiat penilaian yang bersifat kognitif, tetapi juga memperhatikan kiat penilaian afektif dan psikomotor siswa.
Menetapkan batas minimum keberhasilan belajar, siswa selalu berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa sehabis mengikuti proses mengajar belajar. Diantara norma-norma pengukuran tersebut adalah:
1.     Norma skala angka dari 0 hingga 10. 
2.    Norma skala angka dari 0 hingga 100.