Makalah Perkembangan Seni Gambar Bagi Aud
MAKALAH PERKEMBANGAN SENI GAMBAR BAGI ANAK USIA DINI
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia dini merupakan periode emas bagi perkembangan anak dimana tahap perkembangan otak anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni 80%, semua aspek perkembangan anak pada usia dini berkembang dengan pesat dimana semua itu bisa dilihat dari kegiatan interaksinya sehari-hari. Salah satu aspek perkembangan anak yang sanggup kita lihat yaitu seni.
Seni untuk bawah umur berbeda dengan seni untuk orang remaja alasannya abjad fisik maupun mental yang berbeda. Fungsi seni dalam pendidikan berbeda dengan fungsi dalam kerja profesional. Seni untuk pendidikan difungsikan sebagai media untuk memenuhi fungsi perkembangan anak, baik fisik maupun mental sedangkan seni dalam kerja profesional difungsikan untuk meningkatkan kemampuan bidang keahliannya secara profesional.
Untuk anak seni sanggup memperlihatkan bantuan kepada perkembangan pribadi anak. Kontribusi yang dimaksud berkaitan dengan sumbangan ruang berekspresi, pengembangan potensi kreatif dan imajinatif, peningkatan kepekaan rasa, menumbuhkan rasa percaya diri, dan pengembangan wawasan budaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari perkembangan seni anak usia dini ?
2. Apasaja perkembangan seni anak usia dini berdasarkan masanya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan seni anak usia dini
2. Untuk mengetahui masa perkembangan seni anak usia dini
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Seni merupakan salah satu bab dari perkembangan kognitif. Melalui seni, bawah umur mempunyai kesempatan untuk membuatkan fantasi dan kreativitas dengan banyak sekali cara dan juga mereka akan berguru bagaimana mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta keterampilan mereka. [1]
B. Masa Perkembangan Seni Anak Usia Dini
Perkembangan seni anak mempunyai tahapannya masing-masing. Disetiap hari pun banyak perkembangan hal-hal gres yang terjadi pada anak.Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan seni anak usia dini usia 0-6 tahun dibagi menjadi sepuluh kelompok usia, mencakup :
1. Perkembangan seni anak usia 0-3 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan bunyi
Menoleh pada banyak sekali bunyi musik atau bunyi-bunyian dengan irama teratur
b. Tertarik bunyi atau musik
· Mendengar, menoleh, atau memperhatikan musik atau bunyi dari pembicaraan orang renta / orang disekitarnya.
· Melihat obyek yang diatasnya.
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
Melihat ke gambar atau benda yang ditujukkan 30 cm dari wajahnya.
2. Perkembangan seni anak usia 3-6 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan bunyi
· Mendengarkan banyak sekali jenis musik atau bunyi-bunyian denagn irama yang teratur
· Menjatuhkan benda untuk didengar suaranya
b. Tertarik dengan bunyi atau musik
· Memperhatikan orang berbicara
· Memalingkan kepala mengikuti bunyi orang
· Memperhatikan kalau diperdengarkan irama lagu dari mainan yang bersuara
· Mengikuti irama lagu dengan suaranya secara sederhana
· Mengamati obyek yang berbunyi disekitarnya
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
Menoleh atau memalingkan wajah secara impulsif ketika ditujukkan foto/gambar/cermin dan berusaha menyentuh
3. Perkembangan seni anak usia 6-9 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
· Melakukan tepuk tangan sederhana dengan irama tertentu
· Tertarik dengan mainan yang mengeluarkan bunyi
b. Tertarik dengan bunyi atau musik
· Anak tertawa ketika diperluhatkan stimulus yang lucu/aneh
· Merespon bunyi atau bunyi dengan gerakan tubuh mirip bergoyang-goyang dengan verbal wajah yang sesuai
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
Berusaha memegang benda , alat tulis yang diletakkan di hadapannya[2]
4. Perkembangan seni anak usia 9-12 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
· Menggerakkan tubuh ketika mendengarkan musik
· Memainkan alat permainan yang mengeluarkan bunyi
b. Tertarik dengan bunyi atau bunyi
· memukul benda dengan irama teratur
· bersuara mengikuti irama musik atau lagu
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
Mencoret di atas media mirip kertas atau tembok
5. Perkembangan seni anak usia 12-18 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
· Bisa menyanyikan lagu hanya kata terakhir mirip “burung, kakak...” anak hanya menyebutkan kata “tua”
· Merespon banyak sekali macam bunyi orang terdekat, musik, atau lagu dengan menggoyangkan tubuh
· Mengetahui bunyi binatang
· Paham adanya perbedaan suara/bahasa orang di sekitarnya teruma ibu dan orang terdekatnya
b. Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
Menirukan bunyi, suara, atau musik dengan irama yang teratur
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
· Mencoret-coret
· Mengusap dengan tangan pada kertas/kain dengan memakai banyak sekali media mirip cat air atau pasir berwarna
6. Perkembangan seni anak usia 18-24 bulan
a. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
· Anak mengenali musik dari agenda audio visual yang disukai mirip televisi dan laptop
· Mendengar sesuatu dalam waktu yang usang
· Secara berulang bermain dengan alat permainan yang mengeluarkan bunyi
· Anak tertawa ketika mendengar humor yang lucu
b. Tertarik dengan musik, lagu, atau nada bicara tertentu
· Bertepuk tangan dan bergerak mengikuti irama dan birama
· Bergumam lagu dengan 4 bait mirip lagu balonku dan bintang kecil
· Menirukan bunyi binatang
· Menunjukkan suatu reaksi kalau dihentikan atau diperintah
c. Tertarik dengan karya seni dan mencoba menciptakan suatu gerakan yang menimbulkan bunyi
· Menggambarkan dari beberapa garis
· Membentuk suatu karya sederhana mirip bentuk lonjong atau lingkaran dari plastisin
· Menyusun 4-6 balok membentuk suatu model
· Bertepuk tangan dengan pola sederhana
7. Perkembangan seni anak usia 2-3 tahun
a. Mampu membedakan antara bunyi dan suara
Memperhatikan dan mengenali bunyi yang bernyanyi atau berbicara
b. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang , binatang maupun flora
· Menyanyi hingga tuntas dengan irama yang benar, nyanyian pendek atau yang terdiri dari 4 bait
· Menyanyi lebih dari 3 lagu dengan irama yang benar hingga tuntas, nyanyian pendek atau yang terdiri dari 4 bait
· Bersama teman-teman menyanyikan lagu
· Bernyanyi mengikuti irama dengan bertepuk tangan atau menghentakkan kaki
· Paham bila orang terdekatnya mirip ibu
· Mencontoh gerakan orang lain
· Bertepuk tangan sesuai irama
c. Tertarik dengan banyak sekali macam karya seni
· Menggambar benda-benda lebih spesifik
· Mengamati ddan membedakan benda di sekitarnya yang di dalam rumah
8. Perkembangan seni anak usia 3-4 tahun
a. Anak membedakan antara bunyi dan suara
· Mengenali banyak sekali macam bunyi dari kendaraan
· Meminta untuk diperdengarkan lagu favorit secara berulang
b. Tertarik dengan kegiatan musik, gerakan orang , binatang maupun tumbuhan
· Mendengarkan atau menyanyikan lagu
· Menggerakkan tubuh sesuai irama
· Bertepuk tangan sesuai irama musik
· Meniriu acara orang baik secara pribadi maupun melalui media mirip cara bicara atau cara minum dari ibunya
· Bertepuk tangan dengan pola yang berirama mirip bertepuk tangan sambil mengikuti irama nyanyian
c. Tertarik dengan kegiatan atau karya seni
· Menggambar dengan memakai banyak sekali media mirip cat air, alat menggambar, spidol
· Membentuk sesuatu dengan plastisin
· Mengamati dan membedakan benda di sekitarnya yang diluar rumah[3]
9. Perkembangan seni anak usia 4-5 tahun
a. Anak bisa menikmati banyak sekali alunan laguatau suara
· Senang mendengarkan banyak sekali macam musik atau lagu kesukaannya
· Memainkann alat musik/instrumen/benda yang sanggup membentuk irama yang teratur
b. Tertarik dengan kegiatan seni
· Memilih jenis lagu yang disukai
· Bernyanyi bersama
· Menggunakan imajinasi untuk mencerminkan perasaan dalam sebuah peran
· Membedakan tugas fantasi dan kenyataan
· Menggunakan dialog, perilaku, dan menceritakan suatu cerita
· Mengekspresikan geakan dengan irama yang bervariasi
· Menggambar objek yang dilihat
· Mendeskripsikan sesuatu dengan ekspresif yang berirama
· Mengkombinasikan banyak sekali warna ketika menggambar atau mewarnai
10. Perkembangan seni anak usia 5-6 tahun
a. Anak bisa menikmati banyak sekali alunan lagu atau suara
· Anak bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu
· Memainkan alat musik//instrumen/benda yang sanggup membentuk irama yang teratur
c. Tertarik dengan kegiatan seni
· Menyanyikan lagu dengan sikap yanag benar
· Menggunakan banyak sekali macam alat musik tradisional mauoun alat musik lain untuk menirukan suatu irama atau lagu
· Bermain drama sederhana
· Menggambar banyak sekali macam bentuk yang bermacam-macam
· Melukis dengan banyak sekali cara dan objek
· Membentuk karya mirip bentuk bahwasanya mirip kertas, plastisin
C. Masa Perkembangan Seni Rupa Anak Menurut Viktor Lowenfeld Dan Lambert Brittain
1. Masa Mencoreng (scribbling) : 2-4 tahun
Goresan-goresan yang dibuat anak usia 2-4 tahun belum menggambarkan suatu bentuk objek. Pada awalnya, coretan hanya mengikuti perkembangan gerak motorik. Biasanya, tahap pertama hanya mampu menghasilkan goresan terbatas, dengan arah vertikal atau horizontal. Hal ini tentunya berkaitan dengan kemampuan motorik anak yang masih mengunakan motorik kasar. Kemudian, pada perekembangan berikutnya penggambaran garis mulai beragam dengan arah yang bervariasi pula. Selain itu mereka juga sudah bisa mambuat garis melingkar. Periode ini terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu: corengan tak beraturan, corengan terkendali, dan corengan bernama. Ciri gambar yang dihasilkan anak pada tahap corengan tak beraturan yaitu bentuk gembar yang sembarang, mencoreng tanpa melihat ke kertas, belum sanggup menciptakan corengan berupa lingkaran dan mempunyai semangat yang tinggi.
Corengan terkendali ditandai dengan kemampuan anak menemukan kendali visualnya terhadap coretan yang dibuatnya. Hal ini tercipta dengan telah adanya kerjasama antara koordiani antara perkembangan visual dengan perkembamngan motorik. Hal ini terbukti dengan adanya pengulangan coretan garis baik yang horizontal , vertical, lengkung , bahkan lingkaran.
Corengan bernama merupakan tahap akhir masa coreng moreng. Biasanya terjadi menjelang usia 3-4 tahun, sejalan dengan perkembangan bahasanya anak mulai mengontrol goresannya bahkan telah memberinya nama, misalnya: “rumah”, “mobil”, “kuda”. Hal ini dapat digunakan oleh orang tua atau guru pada jenjang pendidikan usia dini (TK) dalam membangkitkan keberanianan anak untuk mengemukakan kata-kata tertentu atau pendapat tertentu berdasarkan hal yang digambarkannya
2. Masa Prabagan (preschematic) : 4-7 tahun
Kecenderungan umum pada tahap ini, objek yang digambarkan anak biasanya berupa gambar kepala-berkaki. Sebuah lingkaran yang menggambarkan kepala kemudian pada bab bawahnya ada dua garis sebagai pengganti kedua kaki. Ciri-ciri yang menarik lainnya pada tahap ini yaitu telah memakai bentuk-bentuk dasar geometris untuk memberi kesan objek dari dunia sekitarnya. Koordinasi tangan lebih berkembang. Aspek warna belum ada hubungan tertentu dengan objek, orang bisa saja berwarna biru, merah, coklat atau warna lain yang disenanginya.
Penempatan dan ukuran objek bersifat subjektif, didasarkan kepada kepentingannya. Ini dinamakan dengan “perspektif batin”. Penempatan objek dan penguasan ruang belum dikuasai anak pada usia ini.
3. Masa Bagan (schematic period) : 7-9 tahun
Konsep bentuk mulai tampak lebih jelas. Anak cenderung mengulang bentuk. Gambar masih tetap berkesan datar dan berputar atau rebah (tampak pada penggambaran pohon di kiri kanan jalan yang dibentuk tegak lurus dengan tubuh jalan, bagian kiri rebah ke kiri, bagian kanan rebah ke kanan). Pada perkembangan selanjutnya kesadaran ruang muncul dengan dibuatnya garis pijak (base line).
Penafsiran ruang bersifat subjektif, tampak pada gambar “tembus pandang” (contoh: digambarkan orang makan di ruangan, seakan-akan dinding terbuat dari kaca). Gejala ini disebut dengan idioplastis (gambar terawang, tembus pandang). Misalnya gambar sebuah rumahyang seolah-olah terbuat dari kaca bening, hingga seluruh isi di dalam rumah kelihatan dengan jelas.
4. Masa Realisme Awal (Dawning Realism) : 9-12 tahun
Pada periode Realisme Awal, karya anak lebih menyerupai kenyataan. Kesadaran perspektif mulai muncul, namun berdasarkan penglihatan sendiri. Mereka menyatukan objek dalam lingkungan. Perhatian kepada objek sudah mulai rinci. Namun demikian, dalam menggambarkan objek, proporsi (perbandingan ukuran) belum dikuasai sepenuhnya. Pemahaman warna sudah mulai disadari. Penguasan konsep ruang mulai dikenalnya sehingga letak objek tidak lagi bertumpu pada garis dasar, melainkan pada bidang dasar sehingga mulai ditemukan garis horizon. Selain dikenalnya warna dan ruang, penguasaan unsur desain mirip keseimbangan dan irama mulai dikenal pada periode ini. Ada perbedaan kesenangan umum, misalnya: anak laki-laki lebih bahagia kepada menggambarkan kendaraan, anak wanita kepada boneka atau bunga.
5. Masa Naturalisme Semu (Pseudo Naturalistic) : 12-14 tahun
Pada masa naturalisme semu, kemampuan berfikir abstrak serta kesadaran sosialnya makin berkembang. Perhatian kepada seni mulai kritis, bahkan terhadap karyanya sendiri. Pengamatan kepada objek lebih rinci.
6. Masa Penentuan (Period of Decision) : 14-17 tahun.
Pada periode ini tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individual makin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkan kegiatannya dengan rasa senang, tetapi yang merasa tidak berbakat akan meninggalkan kegiatan seni rupa, apalagi tanpa bimbingan. Dalam hal ini peranan guru banyak menentukan, terutama dalam meyakinkan bahwa keterlibatan insan dengan seni akan berlangsung terus dalam kehidupan. Seni bukan urusan seniman saja, tetapi urusan semua orang dan siapa pun tak akan terhindar dari sentuhan seni dalam kehidupannya sehari-hari
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seni merupakan salah satu bab dari perkembangan kognitif. Melalui seni, bawah umur mempunyai kesempatan untuk membuatkan fantasi dan kreativitas dengan banyak sekali cara dan juga mereka akan berguru bagaimana mengekspresikan diri, minat, kemampuan, serta keterampilan mereka.
Dalam standar tingkat pencapaian perkembangan seni anak usia dini usia 0-6 tahun dibagi menjadi sepuluh kelompok usia, mencakup :
1. Perkembangan seni anak usia 0-3 bulan
2. Perkembangan seni anak usia 3-6 bulan
3. Perkembangan seni anak usia 6-9 bulan
4. Perkembangan seni anak usia 9-12 bulan
5. Perkembangan seni anak usia 12-18 bulan
6. Perkembangan seni anak usia 18-24 bulan
7. Perkembangan seni anak usia 2-3 bulan
8. Perkembangan seni anak usia 3-4 bulan
9. Perkembangan seni anak usia 4-5 bulan
10. Perkembangan seni anak usia 5-6 bulan
Perkembangan seni anak mempunyai tahapannya masing-masing. Disetiap hari pun banyak perkembangan hal-hal gres yang terjadi pada anak. Melalui perkembangan seni anak mengeksplorasi banyak sekali hal mirip menggambar, bernyanyi dll.
B. Saran
Dalam pengembangan seni anak usia dini kita sanggup melihat kesehariannya, dan juga kita sebagai orang remaja seharusnya juga memperlihatkan stimulus untuk membuatkan perkembangan seni baik untuk anak.
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud, (2014) permendikbud no. 137 ihwal standar nasional PAUD . Jakarta: Kemendikbud
Sumanto, 2005. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanak – kanak. Jakarta : Depdiknas
Widyasari Choiriyah, 2010. Kreativitas dan keberbakatan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta
[1] Sumanto, Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Taman Kanak – kanak (Jakarta : Depdiknas, 2005), Hal. 4
[2]Kemendikbud, permendikbud no. 137 ihwal standar nasional PAUD(Jakarta : Kemendikbud, 2014) Hal. 24
[3] Kemendikbud, permendikbud no. 137 ihwal standar nasional PAUD(Jakarta : Kemendikbud, 2014) Hal. 26